digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2016_TA_PP_MUHAMMAD_ABDURRAHMAN_1-BAB_1.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MUHAMMAD_ABDURRAHMAN_1-BAB_2.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MUHAMMAD_ABDURRAHMAN_1-BAB_3.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MUHAMMAD_ABDURRAHMAN_1-BAB_4.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MUHAMMAD_ABDURRAHMAN_1-BAB_5.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MUHAMMAD_ABDURRAHMAN_1-BAB_6.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MUHAMMAD_ABDURRAHMAN_1-BAB_7.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_MUHAMMAD_ABDURRAHMAN_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

Mayoritas penduduk di Kota Bandung berasal dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan ketidakmampuan membeli hunian di tengah perkotaan sehingga memilih berhuni di pinggiran kota; dengan kondisi padat dan tidak layak. Hal ini ditanggapi pemerintah dengan proyek rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) dengan proyek pertama di Kota Bandung adalah Rusunawa Cingised. Pada konteks proyek ini, diambil lokasi Rusunawa Cingised untuk dikembangkan dengan menambah jumlah hunian yang bertujuan mengatasi kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Lokasi pengembangan berada di belakang Rusunawa dengan tanah berupa sawah yang dikelilingi permukiman penduduk. Fungsi yang disediakan adalah hunian, area pembinaan, area pengelola, area servis, dan area publik untuk pengunjung. Semua fasilitas tersebut mengacu pada peraturan pemerintah mengenai teknis pembangunan rumah susun. Permasalahan yang muncul pada proyek ini adalah keleluasaan dan kenyamanan berhuni, adaptasi interaksi dari permukiman landed menjadi hunian vertikal, serta peningkatan produktivitas penghuni. Berdasarkan permasalahan tersebut, gagasan yang diajukan untuk proyek ini adalah desain unit hunian yang fleksibel serta sistem penghawaan dan pencahayaan alami, perancangan ruang bersama fungsional dan atraktif berupa ruang cuci-jemur bersama dan ruang bermain anak, serta penyediaan fasilitas kursus dan komersil untuk meningkatkan produktivitas penghuni. Gagasan yang diajukan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup kalangan MBR dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul pada Rusunawa, khususnya di Indonesia.