Perpustakaan Digital ITB

Pengembangan hunian vertikal di Kota Semarang sudah mulai tumbuh dengan pesat dalam kurun waktu tiga tahun ini. Namun skala sebelas apartemen yang dikembangkan di Kota Semarang masih terbatas pada bangunan single tower dan dibangun pada lahan infill dengan luas lahan terbatas pada 3000 - 6000 m2. Apartemen yang dirancang pada kasus Tugas Akhir ini menyesuaikan perkembangan tren pengembangan apartemen berdasarkan analisis dan studi pasar apartemen di Kota Semarang sehingga proporsi fasilitas dan unit hunian menyesuaikan dengan kebutuhan. Khusus pada kasus perancangan ini apartemen dikembangkan di lahan yang lebih besar dibandingkan dengan apartemen pada umumnya guna mengakomodasi asumsi - asumsi terkait peletakan bangunan yang selaras dengan 2015, menjaga privasi, dan mengakomodasi kebutuhan warga lokal. Selain itu Kasus Apartemen pada tugas akhir ini juga bertujuan untuk membandingkan kelayakan investasi pada lahan besar di atas satu hektar dengan apartemen pada umumnya di lahan dengan luas di bawah satu hektar. Apartemen pada kasus tugas akhir ini mengambil contoh kasus pengembangan di pusat Kota Semarang yaitu Jalan Gajah Mada, Semarang Tengah. Konsep yang dibawakan dalam perancangan Apartemen ini adalah apartemen yang selaras dengan konteks lokal, berkontribusi untuk lingkungan sekitar terkait penyediaan fasilitas komersial maupun fasilitas sosial, mengakomodasi berbagai kelas masyarakat yang ada dalam konteks lokal Jalan Gajah Mada. Produk hasil perancangan ini adalah komplek apartemen dengan jumlah tiga tower yang memerhatikan konteks sekitar, menjaga privasi penghuni secara visual khususnya, memiliki akses menuju view, memiliki ruang yang dapat meningkatkan sense of community dalam lingkungan internal, dan dilengkapi dengan fasilitas publik dan komersial yang terintegrasi, mengakomodasi dan berkontribusi untuk komunitas sekitar sehingga apartemen dapat diterima oleh warga lokal.