2014_TS_PP_YULI_AINUN_ROSIDAH_1-COVER.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_YULI_AINUN_ROSIDAH_1-BAB_1.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_YULI_AINUN_ROSIDAH_1-BAB_2.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_YULI_AINUN_ROSIDAH_1-BAB_3.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_YULI_AINUN_ROSIDAH_1-BAB_4.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_YULI_AINUN_ROSIDAH_1-BAB_5.pdf
PUBLIC Alice Diniarti 2014_TS_PP_YULI_AINUN_ROSIDAH_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Alice Diniarti
Kompleks MnIIIsalen dengan anion asetat telah berhasil disintesis dari garam
Mn(II) asetat dengan ligan salen-H2 dalam pelarut etanol 95%. Padatan kompleks
[MnIIIsalenOAc] berwarna coklat secara visual tetapi di bawah mikroskop
berwarna kehijauan dan bersifat paramagnetik dengan momen magnetik sebesar
5,3 B.M. kompleks MnIIIsalen dengan ligan klorida telah disintesis dengan cara
yang sama dan diperoleh padatan kompleks [MnIIIsalenCl] berwarna merah
kecoklatan di bawah mikroskop. Kompleks tersebut dapat juga dibuat dari
kompleks [MnIIIsalenOAc] dengan reaksi substitusi ion asetat dan ion klorida.
Cara ini menghasilkan produk yang sama tetapi rendemennnya meningkat
sebanyak 20% dan tampilan yang lebih seragam yang diperoleh dari citra SEM
(Scanning Electron Microscope). Kedua kompleks tersebut dapat digunakan
sebagai prekursor kompleks berinti banyak yaitu dengan reaksi substitusi
menggunakan anion jembatan [N(CN)2]-. Produk yang dihasilkan adalah
[MnIIIsalenN(CN)2] juga berwarna merah kecoklatan dan rendemen yang
diperoleh di atas 90%. Kompleks ini larut dalam metanol dan dari data ESI-MS
diamati adanya ion [N(CN)2]- pada posisi aksial yang menandakan dapat
terbentuk kompleks berinti banyak. Selain itu, ada puncak pada massa 840 yang
menunjukkan spesi kompleks dimer dengan rumus kimia
[(MnIII)2(salen)2(N(CN)2)3]-.