2013_TA_PP_MICHELLE_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_MICHELLE_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_MICHELLE_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_MICHELLE_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_MICHELLE_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_MICHELLE_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_MICHELLE_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Asetominofen atau yang lebih dikenal sebagai parasetamol merupakan obat untuk meredam rasa sakit (analgesik) dan mengurangi demam (antipiretik). Namun, kelebihan dosis parasetamol dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan pada hati. Pada penelitian ini, analisis parasetamol dilakukan dengan metode voltammetri. Metode voltammetri merupakan metode yang cukup sensistif, jangkauan limit deteksi yang luas, dan penggunaan peralatan yang sederhana. Elektroda kerja yang digunakan adalah elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan Molecularly Imprinted Polymers (MIP) yang dibuat dengan monomer 3-aminofenol dengan elektrolit pendukung HClO4 0,1 M menggunakan teknik Cyclic Voltammetry pada rentang potensial -0,2V – 1,2V dan laju pindai sebesar 100 mV/s. Kurva kalibrasi memberikan daerah linear pada rentang konsentrasi 0,001 mM – 0,1 mM dengan limit deteksi 0,543 ?M. Hasil analisis 5 sampel obat komersial menunjukkan metode voltammetri yang dikembangkan memberikan hasil yang lebih baik daripada metode spektrofotometri.