digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2017_TA_PP-FITRIE_KHAIRUNNISA_HAYASA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP-FITRIE_KHAIRUNNISA_HAYASA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP-FITRIE_KHAIRUNNISA_HAYASA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP-FITRIE_KHAIRUNNISA_HAYASA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP-FITRIE_KHAIRUNNISA_HAYASA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2017_TA_PP-FITRIE_KHAIRUNNISA_HAYASA_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

banyak spesies mikroalga, khususnya yang berasal dari laut tropis, belum diidentifikasi. Pada penelitian ini, analisis morfologi dan genetika satu isolat mikroalga SMH dilakukan untuk identifikasi dan konservasi mikroalga laut tropis. Tahapan penelitian meliputi pemurnian isolat SMH dengan cara pengenceran bertahap, perbanyakan sel, analisis morfologi sel dengan mikroskop cahaya dan mikroskop pemindai elektron (SEM), isolasi dan penentuan urutan gen penanda (18S rRNA-V4 dan LSU D2/D3). Isolat SMH diperoleh dari Pantai Pulau Untung Jawa (S 05o 58,193 E 106o 47, 083). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat SMH tersebut dapat tumbuh dalam medium Walne dengan fase pertumbuhan maksimum pada hari ke-12. Isolat SMH berbentuk bulat asimetris, memiliki permukaan yang bertekstur, berwarna hijau, dan berdiameter 1,83–3,65 ?m. Amplifikasi pada isolat DNA total menggunakan pasangan primer spesifik 18S rRNA-V4 dan LSU D2/D3 berturut-turut menghasilkan fragmen DNA dengan ukuran 0,5 kb dan 0,7 kb. Hasil pengurutan nukleotida menunjukkan bahwa fragmen amplikon 0,5 kb dan 0,7 kb berturut-turut memiliki panjang 415 pb dan 601 pb. Analisis urutan nukleotida menggunakan perangkat lunak BLAST (Basic Local Alignment Search Tool) dan disertai analisis morfologi sel menunjukkan isolat SMH memiliki kemiripan tertinggi dengan mikroalga dari genus Chlorella.