Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
umum terjadi di masyarakat industri dan menjadi alasan utama untuk tidak
bekerja. LBP adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah dan
biasanya merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikular atau keduanya. Nyeri
tersebut dapat disebabkan oleh postur yang buruk baik ketika berdiri maupun
duduk, membungkuk/memutar, mengangkat beban dengan salah dan lain-lain.
Penyebab LBP tersebut sering terjadi di industri makanan dan minuman. LBP
yang berhubungan dengan pekerjaan dapat menyebabkan hilangnya jam kerja dan
menurunnya efisiensi kerja serta keluarnya biaya untuk pengobatan. Penelitian ini
berlokasi di CV. Cihanjuang Inti Teknik, Cimahi, Jawa Barat. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui gambaran LBP dan hubungan antara faktor individu
dan faktor pekerjaan dengan terjadinya keluhan LBP pada pekerja di divisi
minuman tradisional. Metode yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengetahui
faktor individu, pemeriksaan fisik berupa tes Lasegue dan tes Patrick untuk
mengetahui apakah terdapat keluhan LBP atau tidak, dan metode Quick Exposure
Checklist (QEC) untuk penilaian risiko ergonomi. Penelitian dilakukan terhadap
30 pekerja bagian produksi. Berdasarkan hasil pememeriksaan tes Lasegue dan
tes Patrick’s diketahui 23,3% pekerja mengalami LBP. Hubungan yang signifikan
terhadap kejadian LBP ditunjukkan oleh faktor umur (p = 0,043), masa kerja (p =
0,014) dan tingkat risiko punggung (p = 0,042). Tidak ada hubungan yang
signifikan antara jenis kelamin, pengalaman kerja, Indeks Massa Tubuh (IMT),
perilaku merokok dan kebiasaan olahraga dengan kejadian LBP. Faktor yang
paling berpengaruh terhadap kejadian LBP adalah tingkat risiko pajanan pada
punggung kategori sangat tinggi dengan nilai exp (B) = 45,090.