digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pembelajaran fisika idealnya disajikan dengan cara menghadirkan fakta, objek dan atau fenomena secara langsung kepada peserta didik. Kecenderungan guru lebih sering menyajikan konsep fisika secara langsung di depan kelas tanpa melalui aktivitas investigasi menyebabkan peserta didik kurang terlatih dalam melakukan proses investigasi sains dan tidak terbiasa melakukan interpretasi terhadap fenomena dunia nyata. Contohnya pada materi pemuaian siswa cenderung hanya menghafal. Maka dari itu, dalam proyek akhir ini dirancang perangkat dan modul percobaan dengan mengembangkan metode ekperimen penentuan koefisien muai panjang logam melalui metode difraksi celah tunggal berbasis video digital untuk memfasilitasi siswa melakukan proses investigasi. Perhitungan koefisien muai panjang logam dilakukan menggunakan bantuan perangkat yang memungkinkan pengukuran perubahan lebar celah tunggal yang meningkat seiring dengan terjadinya pemuaian termal dari panjang logam. Sinar laser digunakan untuk mendapatkan pola difraksi celah tunggal. Kenaikan lebar celah yang sebanding dengan pemuaian linear panjang logam dapat diukur dengan menganalisis pola difraksi menggunakan perangkat lunak Tracker. Koefisien muai panjang logam diperoleh dengan regresi linear data 1/y (y = jarak pola difraksi) terhadap T (suhu). Percobaan dilakukan berulang untuk menganalisis tingkat akurasi dan presisinya. Hasil analisis data diperoleh nilai koefisien muai panjang logam yang akurat (rata-rata galat relatif ≤ 2%) untuk tiga jenis logam yang diukur (aluminium, besi, dan tembaga). Hasil analisis tingkat presisi dari lima kali pengukuran menunjukan data yang konsisten diperoleh koefisien muai panjang logam untuk aluminium (23,100±0,219)×10−6/0𝐶 dengan RSD (Relatif Standar Deviasi) 0,95%, besi (12,103±0,262)×10−6/0𝐶 dengan RSD 2,16%, dan tembaga (19,163±0,151)×10−6/0𝐶 dengan RSD 0,79%.