Hipotesis tentang adanya kumpulan objek setelah orbit Neptunus oleh Edge worth (tahun 1940-an) dan Kuiper (tahun 1950-an) akhirnya dibuktikan dengan penemuan objek 1992 QB1 pada tahun 1992. Per akhir Januari 2017 telah ditemukan lebih dari 2300 objek di daerah ini, yang lebih dikenal dengan nama Trans Neptunian Objects (TNOs) atau Objek Trans-Neptunus. Secara umum TNOs dibagi menjadi empat kelas, yaitu Classical, Resonant, Scattered disk, dan Detached. Beberapa penelitian telah menemukan adanya hubungan orbital antara TNOs dan Centaurs (objek dengan jelajah orbit antara Jupiter dan Neptunus). Evolusi orbit dari kedua kelompok objek ini memberikan informasi dinamika mengenai daerah tepi luar Tata Surya.
Pada Tugas Akhir ini dipaparkan hasil studi numerik evolusi orbit TNOs dan Centaurs selama satu milyar tahun dengan menggunakan paket program SWIFT. Data orbital TNOs dan Centaurs diambil dari JPL Small Body Database (https://ssd.jpl.nasa.gov/sbdb query.cgix) dengan memilah hanya objek-objek dengan orbit sudah diketahui dengan baik.
Beberapa fenomena orbital dijumpai selama integrasi satu milyar tahun, yaitu: jumping resonance, interaksi orbital Objek Scattered-disk dan Centaurs, resonansi Kozai, resonansi 1:1 (coorbital ) tipe Trojan, ketunggalan (unimodal) distribusi inklinasi Objek Classical, dan objek discard yang terlempar keluar Tata Surya. Fenomena-fenomena ini mengungkap dinamika orbit TNOs dan Centaurs, yang sebagiannya dapat dikatakan chaotic, seperti interaksi orbital Objek Scattered-disk/Centaurs dan objek discard yang sebagiannya terlempar melalui tahap orbit retrograde. Pada sisi lain, adanya fenomena jumping reso-
nance dan resonansi Kozai berperan menahan dinamika chaotic karena untuk sementara waktu objek-objek berada dalam keadaan orbit yang relatif stabil.