digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2004_TS_PP_LEKSONO_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Perkembangan pariwisata dari tahun ke tahun semakin pesat dan variasi jenis wisatanya juga semakin beragam. Wisata Ilmiah pada dasarnya merupakan salah satu wujud perkembangan tersebut dengan tujuan utama adalah melakukan perjalanan wisata sekaligus menambah wawasan ilmu pengetahun bagi wisatawan. Kota Bandung sudah dikenal sejak dulu sebagai kota wisata karena keindahan alam, keramahtamahan penduduk, kenyamanan udara serta banyaknya peninggalan sejarah dan karya seni yang ada di kota ini. Selain itu potensi ilmiah juga cukup banyak dan beragam seperti dengan terdapatnya berbagai lembaga penelitian, industri berteknologi tinggi, perguruan tinggi dan lain sebagainya. Berbagai potensi dan perkembangan tersebut menjadi latar belakang bagi studi Strategi Pengembangan Wisata Ilmiah Kota Bandung. Pada prinsipnya Wisata Ilmiah dapat dibedakan ke dalam dua bentuk yaitu sebagai sebuah Aktivitas Wisata Ilmiah atau Obyek Wisata Ilmiah sebagai kunjungan wisata. Karena itu aktivitas yang dilakukan mesti menggambarkan sebuah proses pemahaman atau pembelajaran yang ilmiah sembari berwisata. Dan obyek wisata yang dituju juga carat makna dan penjelasan pada berbagai pengetahuan yang ilmiah. Untuk memberikan identitas pada obyek yang dikategorikan dalam Obyek Wisata Ilmiah maka disusun kriteria berdasarkan tiga variabel utama yaitu fungsi dan tujuan pendirian, daya tank utama dan fasilitas yang ada serta aktivitas dominan yang dilakukan pengunjung. Sedangkan berbagai aktivitas yang dikategorikan sebagai Aktivitas Wisata Ilmiah di identifikasi berdasarkan tigaariabel pula yaitu tujuan perjalanan, aktivitas yang dilakukan dan kemasan perjalanan secara keseluruhan. Dengan kriteria yang dibuat juga dapat diklasifikasikan kelompok obyek dan aktivitas Wisata Ilmiah yang ada berdasarkan tipologi Wisata Ilmiah, dimana terdapat tiga kelompok jenis Wisata Ilmiah sesuai dengan tiga kriteria tersebut. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa di Kota Bandung terdapat 13 Obyek Wisata Ilmiah yaitu dua Obyek Wisata Ilmiah Tipe 1, delapan Obyek Wisata Ilmiah Tipe 2 dan tiga Obyek Wisata Ilmiah Tipe 3. Sedangkan secara umum untuk Obyek Wisata Ilmiah Tipe 1 lebih banyak terdapat di sekitar Kota Bandung. Obyek Wisata Ilmiah yang ada di Kota Bandung saat ini adalah Taman Lalu Lintas, Saung Angklung Udjo, Kebun Binatang, Gated IPTEK Sabuga (Sasana Budaya Ganesha), Museum Geologi, Museum Sri Baduga, Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Museum Konferensi Asia - Afrika, Museum Pos Indonesia, Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, PT. Dirgantara Indonesia, PT.PINDAD dan Institut Teknologi Bandung. Secara umum permasalahan yang dihadapi Obyek Wisata Ilmiah adalah sedikitnya jumlah pengunjung dimana pengunjung didominasi pelajar sekolah terutama untuk kelompok Obyek Wisata Ilmiah Tipe 2 sedangkan dari kelompok masyarakat umum jumlahnya masih terbatas. Hal ini memberikan indikasi masih kurangnya minat masyarakat pada wisata dengan muatan pembelajaran ilmiah seperti halnya di negara-negara eropa. Untuk itu perlu upaya-upaya menumbuhkan minat masyarakat baik melalui sosialisasi, penyebarluasan informasi serta promosi, mengingat wisata ini mempunyai manfaat positif dalam meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan bagi wisatawan. Selain itu daya tarik yang ada juga tidak banyak berkembang, sehingga kurang menarik wisatawan yang sudah pernah berkunjung sebelumnya. Pada Obyek Wisata Ilmiah Tipe 3 permasalahan umum yang ditemukan adalah kurangnya fasiltas penunjang wisata dan kebijakan yang lebih terfokus pada kegiatan utama. Untuk Obyek Wisata Ilmiah Tipe 1 permasalahan yang mendasar adalah kurangnya potensi ilmiah yang bisa dikembangkan dan dinikmati pengunjung. Penurunan tingkat kenyamanan kota secara umum akibat infrastruktur perkotaan khususnya jalan yang kurang mendukung, berkurangnya keindahan dan udara yang mulai panas akibat pencemaran menjadi isu perkotaan yang harus diantisipasi dini karena akan berdampak negatif pada pariwisata di Kota Bandung.Dengan pertimbangan berbagai permasalahan dan potensi yang telah diidentifikasi maka dilakukan analisa dengan metode SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity and Threat) sebaga bahan pertimbangan penyusunan strategi. Strategi pengembangan dilakukan dari dua sudut pandani yaitu strategi pengembangan wisata ilmiah Kota Bandung secara keseluruhan dengar mempertimbangkan berbagai stakeholder terkait dilihat potensi dan permasalahan Wisata Ilmial dan prasarana dan sarana pendukungnya yang ada di Kota Bandung, serta strategi pengembangar berdasarkan klasifikasi Obyek Wisata Ilmiah dengan kondisi dan potensi obyek wisata yang ada Untuk strategi pada setiap klasifikasi Obyek Wisata Ilmiah, strategi pengembangan dilakukar sesuai dengan klasifikasi yang telah disusun yaitu tiga klasifikasi Obyek Wisata Ilmiah dengan cir dan karakternya masing-masing, sedangkan untuk pengembangan masing-masing obyek diberikar berupa arahan umum.