Peta yang berisi informasi geospasial sangat dibutuhkan antara lain untuk mempertahankan keutuhan wilayah, merencanakan kebijakan, dan pembangunan di Indonesia. One Map Policy merupakan kebijakan satu peta secara nasional yang harus memiliki referensi tunggal sehingga kejelasan sistem dan kerangka referensi merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam mendukung pembuatan peta (dalam survei dan pemetaan) yang diperkirakan akan selesai dalam 268 tahun. JKHN sebagai kerangka referensi horizontal dan CORS sebagai elemen pendukung titik kontrol yang memperhatikan perubahan posisi secara temporal ditengarai belum berjalan dan bermanfaat secara optimal. Revitalisasi JKHN semua orde yang belum terselesaikan dan wacana penambahan jumlah stasiun CORS menengarai pula akan menghambat kegiatan survei dan pemetaan sehingga dimungkinkan adanya jaring kerangka referensi horizontal alternatif (JKHN-A) yang lebih optimal.
Dengan data hasil pengamatan harian satelit GPS, JKHN-A dibentuk sebagai kerangka referensi tunggal dengan dua model: referensi satu titik dan referensi cluster pulau, yang menggunakan sistem referensi ITRS dengan datum WGS84, sebagaimana ketentuan dalam SRGI2013. Hasil simulasi data tersebut diolah menggunakan software Bernese 5.2 dan mampu menghasilkan repeatability nilai koordinat yang teliti. Dengan derajat kepercayaan 95%, ditentukan besar ketelitian hasil pengikatan titik pengamatan dengan titik kontrol JKHN-A. Pengikatan pada panjang baseline sampai dengan 3.163 km selama 24 jam, 12 jam, dan 6 jam dengan mode radial dan secara double-difference, terbukti mampu memberikan presisi (13 cm - 4 mm) dan akurasi pada orde cm-mm (setara orde-00 dan 0 JKHN). Hasil tersebut tidak lepas dari pengaruh bias ionosfer, ambiguitas fase, konstelasi satelit, dan multipath. Jumlah titik kontrol yang sedikit dan merata serta ketelitian yang sangat bagus menegaskan bahwa JKHN-A lebih optimal dan efisien sehingga memungkinkan untuk mendukung kegiatan survei dan pemetaan dalam menghasilkan peta yang terintegrasi secara nasional, termasuk peta skala besar.