digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2004_TS_PP_KOSWARA_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Masalah yang masih belum sepenuhnya teratasi di PT Texmaco Subang adalah ditemukannya cacat lentur yang ditunjukkan dengan adanya perubahan simpangan putar ( run out ) pads poros transmisi untuk Bis Perkasa setelah proses karburasi selesai dilakukan. Keberadaan cacat lentur yang relatif besar harus dihindari karena dapat memicu terjadinya kegagalan lelah sehingga umur pakai poros akan lebih rendah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui proses produksi pembuatan poros secara umum dan khususnya heat treatment untuk memperkeras permukaannya serta mengurangi cacat lentur yang terjadi setelah proses karburasi dengan melakukan analisis tahapan proses heat treatment-nya. Pengujian yang dilakukan meliputi : spektrometri, metalografi, pengujian kekerasan dan pengukuran simpangan putar ( run out ). Perlakuan panas yang diterapkan adalah pengerasan permukaan dengan proses karburasi gas yang diikuti oleh pendinginan cepat ( direct quenching ) dan penemperan ( tempering ). Parameter proses dipilih berdasarkan penelitian J. Grosch dan Schneider di ZFTransmission Industries ( pabrik pembuat raw material poros transmisi ) di Jerman tahun 1995, yaitu temperatur austenisasi 925 °C, waktu austenisasi 6 jam, temperatur temper 160 °C dan waktu temper 2 jam. Hasil dari penelitian ini diperoleh besarnya simpangan putar ( run out) setelah dilakukan perbaikan tahapan proses heat treatment serta dengan menambahkan proses straightening adalah 20 - 80 p.m ( sesuai dengan yang diijinkan ). Angka ini dicapai setelah dilakukan perbaikan posisi poros dengan ditambahkan kawat pengikat dan mengganti oli bekas dengan oli Baru. Ini menunjukkan adanya penurunan simpangan putar karena sebelum dilakukan perbaikan proses, besarnya simpangan putar produk poros adalah 200 - 800 gm