digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tujuan utama penggunaan teknik underbalanced drilling pada sumur panas bumi adalah untuk menanggulangi daerah yang mempunyai potensi terjadi masalah hilang sirkulasi, terutama hilang sirkulasi total. Selain itu, penggunaan teknik ini diharapkan dapat mengangkat serpihan bor dari dasar sumur hingga ke permukaan. Oleh karena itu diperlukan sebuah pemodelan sebelum dilakukannya metode underbalanced drilling. Langkah yang dilakukan adalah membuat underbalanced drilling operational window dan menentukan batas-batas parameter yang dapat digunakan selama operasi pemboran underbalanced agar dalam pengerjaannya dapat optimum dan aman. Dalam menentukan operational window, terdapat lima kriteria yang dipertimbangkan, yaitu pore pressure, bottom hole pressure, minimum bottom hole pressure stability, maksimum pump rate, dan hole cleaning assessment (Marbun, et.al, 2012). Metode optimasi dalam perancangan operational window pada pemboran underbalanced ini kemudian di verifikasi terhadap sumur X yang merupakan salah satu sumur di Lapangan Panas Bumi Y. Lapangan Panas Bumi Y dibor sampai kedalaman 2200 mKU (7218 ft MD). Dengan menggunakan teknik underbalanced drilling, pemboran sumur X direncanakan akan selesai sampai 32 hari. Hasil penentuan batas parameter-parameter pada underbalanced drilling operational window pada sumur X dengan menggunakan motor yang berkapasitas maksimum 250 gpm adalah dapat memiliki batas area operational window yang relatif luas yaitu 2,530,000 psi-scf/m dengan batas optimum parameter: BHP pada 1000 hingga 2200 psi, liquid rate pada 10 hingga 60 gpm, dan gas injection rate pada 300 hingga 3400 scfm. Kesimpulannya, pada sumur panas bumi dapat dilakukan pemboran underbalanced pada batas-batas yang telah didapatkan tersebut agar pemboran underbalanced dapat optimum dan dilakukan secara aman.