PT Dirgantara Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pesawat terbang. Salah satu kegiatan operasional PT Dirgantara Indonesia adalah memproduksi komponen pesawat. Komponen pesawat yang diproduksi pun bermacam-macam dari segi bentuk dan bahan baku. Salah satu karakteristik dari bahan baku pembentuk komponen pesawat adalah lembaran logam. 41,95% komponen berasal dari lembar logam. Salah satu operasi kritis yang dilewati lembaran logam pada PT Dirgantara Indonesia adalah pemotongan menggunakan mesin CNC Router. Berdasarkan hasil observasi dan identifikasi waste pada aktivitas pengoperasian mesin CNC Router, diketahui bahwa adanya antrean pekerjaan sebelum proses pairing pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh belum adanya model dalam mengalokasikan pekerjaan untuk setiap material dan belum adanya aturan dalam penyusunan material. Pengalokasian pekerjaan ke dalam setiap material dilakukan langsung oleh operator mesin CNC pada proses pairing sehingga terjadi konflik kepentingan antara pekerjaan yang perlu dikerjakan.
Penelitian ini mengusulkan model penjadwalan batch yang mempertimbangkan karakteristik dan luasan material. Fungsi tujuan yang diinginkan dari model ini adalah meminimumkan total biaya yang terdiri dari biaya inventori, penalti keterlambatan, dan biaya scrap. Model yang diusulkan dalam penelitian ini berupa model mixed integer linear programming. Model usulan dibagi menjadi 2 yaitu model penjadwalan dan model tata letak (nesting) pekerjaan pada lembar logam.
Pengujian model usulan dilakukan dengan menggunakan data pada minggu ke-16 tahun 2018 dan menghasilkan penghematan biaya sebesar 23,34 % terhadap total biaya pada kondisi eksisting. Total biaya pada kondisi eksisting adalah USD 6066,066 dan total biaya yang dihasilkan oleh model usulan adalah USD 4649,826. Oleh karena itu, model usulan menghasilkan hasil yang lebih baik dari kondisi eksisting walaupun dengan waktu komputasi yang terbatas. Dengan adanya model tersebut, operator pada mesin CNC Router sudah menerima work order dalam bentuk batch sehingga tidak perlu mengalokasikan pekerjaan ke dalam batch seperti pada kondisi eksisting. Adanya model pun membantu bagian pelayanan material dalam memenuhi kebutuhan material pada mesin CNC Router karena material dari setiap batch beragam.