digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara umum jumlah agregate pipih yang berlebihan pada suatu campuran akan mengakibatkan kinerja campuran tersebut menurun dan biasanya diberikan jumlah batas maksimum yang diizinkan. Standar Bina Marga untuk kandungan Agregat pipih yang diizinkan tidak boleh lebih dari 25%. Tetapi dilapangan persyaratan tersebut tidak selalu dapat dipenuhi. Program penelitian yang tertuang dalam tesis ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh agregat pipih pada sifat-sifat campuran agregat dan campuran aspal menggunakan desain metoda Marshall berdasarkan standar Bina Marga. Agregat pipih dengan kandungan 0%, 15%, 25% dan 35% telah dipergunakan dalam penelitian ini; dimana kandungan tersebut didapat dari sejumlah agregat yang tertahan saringan nomor 19,1 mm, 12,7 mm dan 9,52 mm. Campuran agregat dengan kandungan agregat pipih sampai dengan 35% menunjukan sifat-sifat seperti: kekuatan, ketahanan dan kekerasan yang memuaskan berdasarkan hasil pengujian Aggregate crushing, Aggregate impact, ten percent fines dan Los Angeles abrasion, kwalitasnya akan berkurang seiring dengan naiknya kandungan agregat pipihnya. Campuran Aspal dengan kandungan agregat pipih sampai dengan 35% menunjukan hasil yang memuaskan berdasarkan kreteria Bina Marga. Indek Ketahanan Stabilitas dari campuran aspal menunjukan hasil yang baik terhadap kerusakan yang disebakan oleh air. Pengaruh utama dari campuran pada ketahanan pemampatan adalah temperatur yang tinggi; ketahanan akan berkurang secara signifikan apabila kandungan agregat pipih bertambah. Data ketahanan pemampatan permanen yang ada menunjukan bahwa batas maksimum Bina Marga 25% yang ada saat ini mungkin terlalu tinggi. Selanjutnya, dibutuhkan suatu program pengujian yang lebih mendukung dengan memasukan perhitungan dari indirect tensile strength, resilient modulus, dan kemudahan pelaksanaan sebelum dapat diambil kesimpulan yang pasti .