COVER PAULINA DAVITA NIM : 11614033
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 PAULINA DAVITA NIM : 11614033
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 PAULINA DAVITA NIM : 11614033
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 PAULINA DAVITA NIM : 11614033
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 PAULINA DAVITA NIM : 11614033
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 PAULINA DAVITA NIM : 11614033
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA PAULINA DAVITA NIM : 11614033
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Epilepsi merupakan kelainan otak yang ditandai dengan timbulnya kejang yang berulang. Dari data
WHO tahun 2018, secara global setiap tahun diperkirakan lebih dari 50 juta orang didunia didiagnosis
epilepsi dan 80%-nya berada di negara berkembang. Fenitoin merupakan obat antiepilepsi dengan
indeks terapi sempit yang sering digunakan pada anak dan remaja dalam bentuk serbuk bagi atau
pulveres karena kebutuhan dosis yang kecil yang tidak tersedia di pasaran. Pada penelitian
sebelumnya ditemukan bahwa racikan serbuk bagi fenitoin di rumah sakit belum memenuhi bobot
minimum serbuk bagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keragaman bobot dan
keseragaman kadar serbuk bagi fenitoin yang dibuat dalam bobot minimumnya. Pengisi laktosa
digunakan untuk mencapai bobot minimal per-bungkus. Penyiapan serbuk bagi dilakukan dengan
penimbangan elektronik dan manual di mana pembagian dilakukan dengan 2 metode yaitu
penimbangan setiap bungkus dan blocking and dividing. Bobot isi serbuk diukur dengan timbangan
analitik. Kadar per bungkus diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Sinar tampak pada
panjang gelombang 230 nm. Waktu pembuatan serbuk bagi dicatat. Hasil penelitian menunjukan
penyiapan serbuk bagi dengan penimbangan elektronik adalah metode paling baik. Persentase rataan
KV bobot dan kadar 0,220% dan 2,742% dan persentase serbuk yang masuk rentang yang disyaratkan
adalah 96,66%. Dari hasil uji ANOVA satu arah tidak berpasangan diperoleh bahwa keempat metode
yang dilakukan tidak berbeda bermakna. Rataan waktu yang dibutuhkan dalam penyiapan serbuk bagi
adalah 28 menit.