digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini mengusulkan mengenai pendekatan baru dalam penyaringan email untuk mengamankan dokumen rahasia. Email yang berisi spam atau virus perlu disaring sebelum diteruskan ke tujuan. Sebuah teknik dapat diterapkan pada teknologi anti-spam atau anti-virus pada sebuah organisasi untuk mencegah orang yang tidak berkepentingan untuk mengirim email berisi dokumen rahasia. Teknik ini mengubah teknologi yang biasanya digunakan untuk menyaring spam atau virus dari luar jaringan lokal menjadi kakas untuk mengamankan dokumen rahasia dengan menyaring email yang akan keluar dari jaringan lokal. Dalam sebuah organisasi, dokumen rahasia harus dicegah agar tidak terpapar di luar organisasi tersebut. Email masih menjadi salah satu alternatif utama untuk komunikasi serta digunakan untuk mengirimkan dokumen, terlepas dari berbagai cara untuk memindahkan dokumen ke lokasi yang berbeda. Banyak upaya perlindungan yang telah diimplementasikan untuk mencegah risiko kebocoran data melalui email, namun masalah kebocoran data masih terus terjadi. Oleh karena itu, pendekatan yang berbeda diperlukan untuk mengamankan kebocoran dokumen rahasia melalui email. Studi ini memberikan solusi yang terdiri dari tiga bagian, yaitu sebuah arsitektur jaringan, mekanisme persetujuan pengiriman email, dan agen penyaring email. Arsitektur jaringan berpusat pada penempatan agen penyaring email untuk fokus pada pengecekan email keluar. Mekanisme persetujuan pengiriman email dirancang untuk menjamin kerahasiaan dokumen serta ketersediaan sistem. Sedangkan agen penyaring email merupakan hasil pengembangan program bernama Amavis sehingga mampu melakukan klasifikasi dan penyaringan dokumen sebagai fitur tambahan. Beberapa skenario pengujian dilakukan untuk memvalidasi fungsionalitas agen di dalam arsitektur jaringan. Teknik ini telah terbukti berhasil diterapkan. Hasilnya menunjukkan bahwa solusi yang diusulkan dapat mengamankan dokumen rahasia dan juga menangani proses pengiriman email secara normal.