digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Valuasi memegang peranan yang krusial dalam dunia akademis dan praktik keuangan. Terdapat berbagai model valuasi untuk menentukan nilai estimasi dari suatu asset (saham), secara umum dengan menggunakan valuasi nilai relatif atau pendekatan nilai intrinsik. Perbedaan dari nilai valuasi dengan harga aktual pasar merupakan error dari proses valuasi dan merupakan hal yang mustahil untuk mendapatkan valuasi dengan ketepatan 100% dengan harga pasar. Studi ini bertujuan untuk melihat model valuasi mana yang lebih baik dalam menghasikan error valuasi yang rendah dan menentukan faktor-faktor apa sajakah yang menciptakan error valuasi. Perhitungan error valuasi dilakukan pada beberapa model valuasi relatif dan valuasi nilai intrinsik. Hasilnya adalah: untuk valuasi nilai relatif, P/E lebih baik dibandingkan P/B kemudian EV/EBITDA; dan untuk valuasi nilai intrinsik, model RIVM lebih baik dibandingkan FCFE, FCFF, kemudian DDM. Regresi data panel dilakukan untuk menentukan faktor mana yang berpengaruh terhadap error valuasi pada P/E, EV/EBITDA, dan P/B. Pada valuasi relatif P/E, variabel rasio pasar-terhadap-buku, volatilitas, dan shares turnover secara signifikan mempengaruhi error valuasi. Untuk EV/EBITDA, ukuran perusahaan dan nilai transaksi berpengaruh secara signifikan dan untuk P/B, rasio pasar-terhadap-buku dan nilai transaksi berpengaruh secara signifikan terhadap error valuasi.