digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

STABILISASI TANAH YANG MUDAH MENGEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN ASBUTON MIKRO DAN BAHAN PEREMAJA, Noertjahjo Widodo 1999, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Tesis ini menguraikan pengkajian laboratorium tentang stabilisasi tanah dengan menggunakan Asbuton Mikro dan bahan peremaja. Contoh uji diambil dari Purwodadi. Diklasifikasikan sebagai CH (USCS) atau A-7-5 (AASHTO). Nilai pengembangannya adalah 9,41%, diukur setelah direndam selama 4 hari sebelum dilakukan pengujian CBR, dan nilai CBR rendamnya adalah 2,08%. Tanah Purwodadi memperlihatkan sifat-sifat yang kurang baik untuk dipakai sebagai bahan subgrade. Ada sembilan kombinasi dari tanah, Asbuton Mikro, dan bahan peremaja yang telah dilakukan didalam penelitian ini. Hasil dari Kombinasi A, B dan C (tanah ditambah 10% Asbuton Mikro dari berat tanah kering, dan 6, 8, dan 10% bahan peremaja dari berat Asbuton Mikro) membuktikan tidak ada perbaikan atas hasil yang didapatkannya, dengan hasil yang didapatkan oleh tanah asli. Disimpulkan bahwa jumlah bahan peremaja yang dipakai didalam kombinasi ini tidak cukup mampu untuk melepaskan aspal dari Asbuton Mikro. Berdasarkan alasan ini, didalam penelitian dengan menggunakan kombinasi yang lain, jumlah bahan peremaja dinaikkan berdasarkan pada berat tanah kering. Hasil penelitian membuktikan bahwa kombinasi F (tanah ditambah 10% Asbuton Mikro dari berat tanah kering, dan 10% bahan peremaja dari berat tanah kering) adalah yang paling baik dari sluruh kombinasi yang ada didalam penelitian. Nilai CBR rendam untuk Kombinasi F pada saat pemeraman 0 hari adalah 10,67%, ketika waktu pemeraman mencapai 7 hari nilai CBRnya naik menjadi 11,11%, dan ketika pemeraman sampai 14 hari, nilai CBR turun menjadi 9,00%. Nilai kuat tekan bebas (UCS) dari tanah yang telah distabilisasi lebih rendah daripada nilai UCS tanah asli, kecuali nilai UCS untuk Kombinasi A,B, dan C, yang mempunyai nilai lebih rendah, tetapi hampir mendekati dengan nilai UCS tanah asli. Pengaruh penambahan Asbuton Mikro dan bahan peremaja menyebabkan butiran tanah menjadi granular, dan kekuatan tanah yang sudah distabilisasi tidak dapat dievaluasi dengan pengujian UCS. Kombinasi F menghasilkan nilai pengembangan yang paling rendah yaitu 1,96%, setelah diperam selama 7 hari serta diikuti dengan perendaman selama 4 hari. Berdasarkan pada besarnya nilai CBR, nampak bahwa kombinasi F tidak layak untuk dipakai sebagai bahan subbase, kombinasi tersebut sangat baik untuk dipakai sebagai bahan subgrade. Data-data atas pengaruh waktu pemeraman pada CBR dan sifat-sifat pengembangan, tidak menunjukkan kecenderungan yang konsisten