digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT East West Seed Indonesia (Ewindo) merupakan pemimpin pasar industri benih hortikultura di Indonesia. Ewindo memiliki strategi penetrasi pasar melalui strategi peningkatkan repeat order. Strategi Ewindo untuk meningkatkan repeat order yaitu dengan memberikan pendampingan kepada petani yang telah bermitra untuk meminimalisasi risiko kegagalan bertani. Dengan keberhasilan yang dicapai oleh petani dengan adanya pendampingan, diharapkan mitra petani akan semakin loyal kepada perusahaan sehingga berdampak pada peningkatan repeat order. Pendampingan yang diberikan saat ini adalah dengan cara offline dan online. Pendampingan online diberikan melalui aplikasi Sistem Informasi Petani Indonesia (Sipindo). Pada perjalanan selama mengoperasikan Sipindo, keadaan aktual menunjukkan bahwa terjadinya penambahan jumlah pengunduh justru diiringi pula dengan penambahan jumlah pengguna yang menghapus Sipindo. Data install-uninstall sejak April 2017 hingga Juni 2018 menunjukkan bahwa pengguna yang saat ini masih bertahan hanya sekitar 31,4% dari keseluruhan pengguna yang pernah mengunduhnya. Pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi niat penggunaan awal pada pengguna potensial dan niat penggunaan berkelanjutan pada pengguna aktual Sipindo. Untuk meneliti niat penggunaan awal, penelitian ini menggunakan model dasar Unified Theory of Acceptance of Technology (UTAUT) oleh Venkatesh dkk. (2003) dengan menambahkan beberapa konstruk kontekstual untuk memprediksi penerimaan pengguna potensial terhadap Sipindo. Penelitian ini juga menggunakan kombinasi model Technology Continuance Theory (TCT) oleh Liao dkk. (2009) dan Information System Success Model dari DeLone dan McLean (2004) untuk memprediksi niat penggunaan berkelanjutan pada pengguna aktual. Pengujian terhadap model penelitian dilakukan menggunakan Partial Least Square (PLS). Responden dalam penelitian niat penggunaan awal merupakan mitra petani yang berusia 18-55 tahun yang telah menggunakan smartphone dan memiliki jaringan internet yang baik di wilayahnya. Responden yang terlibat dalam penelitian niat penggunaan berkelanjutan adalah pengguna Sipindo berusia 18-55 tahun yang setidaknya pernah menggunakan layanan dalam Sipindo. Dari hasil pengujian hipotesis terhadap model penelitian niat penggunaan awal, didapatkan bahwa faktor ekspektasi kinerja Sipindo merupakan satu-satunya faktor yang memengaruhi niat penggunaan awal secara langsung. Hasil pengujian hipotesis terhadap model penelitian niat penggunaan berkelanjutan menunjukkan bahwa faktor sikap dan faktor kepercayaan merupakan dua faktor yang memiliki pengaruh langsung terhadap faktor niat penggunaan berkelanjutan. Terdapat pula tiga faktor yang memiliki pengaruh tidak langsung terhadap faktor niat pengunaan berkelanjutan, yaitu faktor kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan hasil uji statistika deskriptif, dihasilkan sebelas rancangan usulan perbaikan untuk meningkatkan niat penggunaan awal dan berkelanjutan terhadap Sipindo. Kata Kunci: Niat penggunaan awal, niat penggunaan berkelanjutan, Unified Theory of Acceptance of Technology (UTAUT), Technology Continuance Theory, Information System Success Model, Partial Least Square (PLS)