digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

KARAKTERISTIK LAPIS PERMUKAAN LASTON DENGAN PENGIKAT LATEX-ASPAL, Henri Siswanto, 1998, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Karet alam (latex) adalah salah sate bahan aditif yang diharapkan dapat meningkatkan sifat-sifat fisik pada campuran aspal, terutama pada kepekaanya terhadap temperatur, fleksibilitas dan ketahanan terhadap deformasi. Latex banyak tersedia di Indonesia dan penggunaan aspal karet dalam bentuk latex-aspal untuk perkerasan jalan dapat dipertimbangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh latex pada sifat fisik aspal dan pada sifat mekanik campuran Laston dan menentukan komposisi optimum •dari campuran latex-aspal dari suatu lapis permukaan Laston. Gradasi campuran yang dipergunakan adalah lapis permukaan Laston Tipe IV, SNI:1737-1989-F. Aspal yang digunakan adalah aspal pen. 60/70 dan latexnya adalah latex tipe KKK 60. Hasil pengujian pada aspal dengan kandungan latex 0%, 2%, 4% and 6% terhadap berat aspal, menunjukkan bahwa latex-aspal kurang peka terhadap pengerasan dibanding aspal konvensional. Nilai Indek Penetrasi meningkat dengan meningkatnya kandungan latex, ini menunjukkan terjadinya penurunan kepekaannya terhadap temperatur. Hasil lain menunjukkan bahwa kadar aspal optimum pada dasarnya adalah sama untuk campuran yang mengandung latex maupun tidak. Latex tidak menunjukkan pengaruh yang berarti pada stabilitas campuran dan campuran dengan kandungan 6% latek mempunyai Marshall Quotient terendah. Penambahan 2% dan 4% latex terjadi peningkatan yang berarti •pada ketahanannya terhadap air. Pada temperatur tinggi, 40°C dan 60T, semua campuran yang mengandung latex mempunyai nilai Indirect Tensile Strength hampir sama dan nilainya lebih tinggi dibanding yang tidak mengandung latex; pada temperatur 25°C campuran dengan kandungan latex 2% mempunyai nilai yang tertinggi. Nilai Indirect Tensile Resilient Modulus pada temperatur 45°C tidak dipengaruhi oleh kandungan latex; pada temperatur 25°C campuran dengan kandungan latex 2% mempunyai nilai tertinggi. Pada pengujian Wheel Tracking deformasi total berkurang seiring dengan penambahan kadar latex. Berdasarkan kepada hasil semua percobaan, campuran latex-aspal, dengan kadar latex 4% diusulkan sebagai campuran optimum.