digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2018_TA_PP_NICHOLAUS_KEVIN_TANJAYA_S_1-COVER.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_NICHOLAUS_KEVIN_TANJAYA_S_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_NICHOLAUS_KEVIN_TANJAYA_S_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_NICHOLAUS_KEVIN_TANJAYA_S_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_NICHOLAUS_KEVIN_TANJAYA_S_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_NICHOLAUS_KEVIN_TANJAYA_S_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_NICHOLAUS_KEVIN_TANJAYA_S_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

2018_TA_PP_NICHOLAUS_KEVIN_TANJAYA_S_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan

Plasmon merupakan osilasi kolektif dari elektron dalam logam, yang dimodelkan sebagai gas plasma, akibat gangguan gelombang elektromagnetik. Saat frekuensi gelombang elektromagnetik memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi plasmon maka akan terjadi fenomena resonansi yang membuat plasmon memiliki nilai absorbansi yang sangat tinggi. Absorbansi yang sangat tinggi ini menyebabkan energi dari gelombang elektromagnetik dikonversi ke energi panas secara efisien. Pada plasmon permukaan yang tereksitasi secara lokal dipermukaan partikel penghambur, energi panas yang dihasilkan menyebabkan suhu disekitar partikel penghambur mengalami kenaikan temperatur relatif terhadap temperatur lingkungan. Pendekatan secara kuasistatik digunakan dalam Tugas Akhir ini untuk menentukan besarnya perubahan temperatur yang dihasilkan saat radiasi diberikan pada sebuah bola logam berukuran nanometer. Telah diketahui secara umum bahwa untuk kasus kuasistatik, permivititas bahan dan lingkungan mempengaruhi frekuensi resonansi plasmon, oleh karenanya pemilihan keadaan resonansi melalui variasi parameter fisis di atas dapat menjadi faktor optimasi untuk mendapatkan kenaikan temperatur tertinggi. Didapatkan bahwa konfigurasi kulit bola emas memberikan perubahan temperatur yang lebih tinggi dan frekuensi resonansinya dapat dikontrol.