KARATERISTIK MODULUS LAPIS ASPAL UNTUK KONDISI TEMPERATUR DI INDONESIA, A. Eddy Triyanto S., 1999, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Efek kondisi lingkungan terhadap perkerasan aspal telah diketahui dengan balk. Variasi temperatur merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan dalam desain struktur perkerasan modern karena pada kenyataannya modulus lapis aspal di lapangan sangat dipengaruhi oleh temperatur. Tesis ini menyediakan informasi rinci mengenai variasi-variasi gradien temperatur pada lapis aspal pada kondisi klimatik di Indonesia. Penelitian lapangan dilakukan, mencakup pengukuran gradien temperatur hingga kedalaman 24,5 cm pada suatu lokasi di Jakarta. Gradien temperatur ditentukan tiap interval 3-jam dalam satu hari selama periode tiga bulan dalam mewakili kondisi klimatik daerah Jakarta; untuk tiap bulannya gradien temperatur dari 8 hari ditentukan. Pengukuran temperatur udara pada saat pengukuran temperatur perkerasan juga dilakukan disekitar lokasi penelitian dan data temperatur udara yang terkait juga dikumpulkan dari Badan Meteorologi. Implikasi gradien temperatur terukur bagi desain perkerasan dianalisa dengan menilai modulus lapis aspal efektif. Secara difinisi, modulus aspal efektif adalah modulus yang jika diterapkan bagi seluruh lapis aspal akan mengakibatkan tingkat kerusakan lapis dasar perkerasan atau tingkat kelelahan lapis aspal yang sama seperti bila gradien modulus lapis aspal turut diperhitungkan. Analisis menunjukan bahwa, baik perhitungan dengan basis kriteria regangan lapis dasar maupun kriteria regangan lapis aspal, menghasilkan modulus lapis aspal efektif yang hampir sama. Sebagai contoh, untuk gradien temperatur bulan Juli, modulus lapis aspal efektif yang dihitung dengan basis regangan lapis dasar dan regangan lapis aspal adalah 1817 Mpa dan 1797 Mpa. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa nilai MMAT 27,6 °C dapat digunakan sebagai temperatur referensi bagi desain struktur perkerasan aspal di area Jakarta. Jika nilai MMAT 27,6 °C tersebut digunakan sebagai temperatur referensi, maka nilai modulus efektif sebesar 1807 Mpa dapat digunakan dalam analisa struktur. Suatu perkiraan modulus aspal efektif untuk nilai MMAT pada rentang 27,7 °C hingga 29,1 °C juga diberikan