EVALUASI LABORATORIUM DARI SPLIT MASTIK ASPAL DENGAN BAHAN TAMBAH ARBOCEL. Irwan, 1998, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Split Mastik Aspal (SMA) diformulasikan khusus untuk campuran lapis permukaan untuk meningkatkan durabilitas, tahanan geser, fleksibilitas, dan tahanan terhadap alur (rutting). Campuran ini bergradasi terbuka yang dapat menampung kadar aspal yang tinggi. Untuk mendapatkan manfaat yang besar dari SMA perlu dimasukkan bahan tambah yang fungsinya untuk perkuatan aspal antara lain adalah Arbocel. Arbocel adalah suatu bahan tambah yang mempunyai kegunaan besar dalam campuran aspal. Tesis ini membahas pengujian laboratorium campuran SMA dengan bahan tambah Arbocel dengan kadar 0 %, 0,2 %, 0,3 % dan 0,5 % dari total berat campuran. Untuk maksud-maksud pembandingan hasil pengujian, dilakukan pula pengujian bahan Lapis Aspal Beton (LASTON). Hasil pengujian Titik Lembek dan Penetrasi dari aspal yang distabilisasi dengan Arbocel menunjukkan bahwa Titik Lembek meningkat dan Penetrasi menurun dengan bertambahnya kadar Arbocel. Hasil pengujian menunjukkan bahwa campuran-campuran SMA yang dibuat dengan 0,2 % dan 0,3 % Arbocel memenuhi kriteria disain Marshall Bina Marga. Terlihat pula bahwa campuran-campuran yang dibuat dengan 0 % dan 0,5 % Arbocel tidak memenuhi }criteria untuk Marshall quotient. Dengan melihat rendahnya nilai Marshall quotient dari campuran-campuran SMA, jika dibandingkan dengan campuran Laston, dapat disimpulkan bahwa campuran SMA memiliki fleksibilitas yang lebih besar. Besarnya tebal film aspal dalam campuran-campuran ini akan mempertahankan fleksibilitas untuk waktu yang panjang. Campurancampuran SMA lebih tahan terhadap pengaruh air hal ini disebabkan oleh besarnya tebal film aspal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Stabilitas Marshall dari Laston lebih besar dari pada campuran SMA. Akan tetapi, hasil pengujian wheel tracking memperlihatkan bahwa campuran-campuran SMA kinerjanya lebih baik, khususnya campuran dengan 0,3 % Arbocel. Dalam rentang temperatur tertentu nilai indirect tensile resilient modulus untuk SMA dengan 0,3 % Arbocel lebih tinggi dari pada Laston dan kurang peka terhadap perubahan temperatur. Secara keseluruhan campuran SMA dengan 0,3 % Arbocel memberikan kinerja yang lebih baik dari pada campuran dengan 0,2 % Arbocel. Dibandingkan dengan Laston, kinerja campuran SMA dengan 0,3 % Arbocel umumnya lebih baik kecuali untuk nilai Stabilitas Marshall-nya