Agregat bulat (tidak dipecah) jarang digunakan dalam produksi lapis permukaan jalan; keterbatasan kemampuan saling mengunci antar agregat dan permukaan yang halus menghasilkan daya dukung yang lemah dalam memikul beban lalu lintas. Dalam prosedur normal, pada saat agregat bulat akan digunakan, agregat tersebut harus dipecah terlebih dahulu sehingga akan menaikkan kekuatan saling mengunci dan kekuatan geser dari agregat. Penyelidikan alternatif adalah melapis agregat bulat tersebut dengan semen atau kapur untuk memperbaiki gaya geser antar agregat.
Tujuan dari riset ini adalah untuk membandingkan karakteristik pengujian laboratorium dari lapis permukaan yang dibuat dari agregat bulat dan agregat pecah dan untuk menguji efek dari karakteristik agregat bulat yang dilapisi semen atau kapur. Campuran (perbandingan berat) 1:1 dari kapur/ semen dan air adalah campuran optimal yang ditentukan dengan pengamatan visual. Agregat halus tidak dilapisi oleh kapur atau semen. Sifat-sifat dari lapis permukaan yang dibuat dari agregat kasar yang diselidiki dalam riset ini sesuai dengan syarat-syarat Bina Marga untuk lalu lintas menengah. Pada prosentase kadar bitumen yang diselidiki stabilitas Marshall pada sampel yang dibuat dari agregat pecah mempunyai nilai tertinggi dibandingkan dengan sampel agregat bulat yang stabilitasnya terendah, agregat bulat yang dilapisi kapur dan semen menunjukkan peningkatan nilai stabilitas. Pada semua campuran yang diselidiki mempunyai ketahanan yang baik terhadap kerusakan oleh gangguan air, campuran yang dibuat dari agregat yang dilapisi kapur paling tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh air. Campuran yang dibuat dari agregat kasar bulat yang dilapisi kapur mempunyai nilai ketahanan Tarik Tak Langsung tertinggi. Mengenai tes Wheel Tracking campuran yang dibuat dari agregat kasar bulat mempunyai ketahanan yang kecil terhadap deformasi tetap.