digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAKHidrogen peroksida banyak digunakan di bidang industri tekstil sebagai bahan pemutih, selain itu jugs untuk pemutihan pulp, zat pengoksidasi yang tidak menimbulkan polusi serta beberapa kegunaan lain.Proses pembuatan hidrogen peroksida yang banyak dilakukan secara komersial adalah proses autoksidasi antrakuinon yang terdiri dari empat tahap, yaitu hidrogenasi, oksidasi, ekstraksi dan distilasi. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya tahap hidrogenasi, dengan tujuan akhir mendapatkan persamaan kinetika intrinsik reaksi berkatalis padat dari proses hidrogenasi antrakuinon.Untuk mendapatkan persamaan kinetika intrinsik, dipergunakan katalis berupa serbuk dan dilakukan pengadukan pada laju putar pengaduk yang tinggi. Penentuan besarnya laju putar pengaduk diperoleh melalui percobaan pendahuluan dengan variasi skala pengaduk. Pada penelitian ini, putaran pengaduk diatur melalui alat pengatur skala pengaduk tipe MINI-MR, 220V, 1.5W, 0-2000 1/menit, Janke & Kunkel, D-7813 Staufen. Katalis yang digunakan adalah nikel berbentuk serbuk berdiameter antara 150-175 mesh sedangkan variasi skala pengadukan antara 4 s/d 6. Data kinetika diambil pada kondisi yang diperoleh melalui percobaan pendahuluan tersebut. . Percobaan dilakukan dengan menggunakan reaktor gelas berpengaduk magnetik yang dioperasikan secara batch, pada temperatur 55 °C, skala pengadukan 6, dengan variasi tekanan awal hidrogen antara 33 s/d 62 cm Hg, konsentrasi awal antrakuinon antara 0.5 s/d 1 M dan jumlah katalis antara 0.4 s/d 3 gram. Reaktan yang digunakan adalah hidrogen dan amyl antrakuinon. Volume amyl antrakuinon dalam pelarut 100 cc.Dari data yang dikumpulkan dan persamaan kinetika yang diduga dilakukan pengujian untuk mendapatkan kesesuaian antara data percobaan dengan hasil perhitungan.Hasil yang diperoleh dan percobaan dan pengujian adalah :Laju reaksi hidrogenasi amyl antrakuinon tidak dipengaruhi berat katalis.Mekanisme reaksi heterogen yang sesuai adalah mekanisme Eley Rideal dengan amyl antrakuinon teradsorpsi dan tahap pengendali reaksi permukaan. Persamaan laju reaksi yang diperoleh adalah : k2 K, CA CB -r = 1+K1CA+K3Cc dengan : r = laju reaksi, moll (1)(menit)(gram katalis) CA = konsentrasi antrakuinon, mol/1 CB = konsentrasi hidrogen, mol/1 Cc = konsentrasi antrahidrokuinon, mol/l k2 konstanta kecepatan reaksi permukaan, (menit'') (gram) = 0.00283130 K, = konstanta kesetimbangan adsorpsi,l/mol = 2.5144 K3 = konstanta kesetimbangan desorpsi,1/mol = 428.8199 Antara data percobaan dengan hasil perhitungan, terdapat kesalahan rata-rata antara 0.1 s/d 1% .