OPTIMUM DESIGN OF ASPHALT CONCRETE MIXES BASED ON ANALYTICAL APPROACH, Didik Purwadi, 1995, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Aspal beton berasal dari Amerika Serikat dan telah menjadi bahan lapis pennukaan jalan yang paling populer di Indonesia sampai saat ini, karena cocok untuk jalan dengan kondisi lalu-lintas yang berat. Pada tahun-tahun belakangan ini, pertumbuhan transportasi jalan raya sangatlah pesat sebagai basil program pembangunan nasional diseluruh wilayah Republik Indonesia, sebagai akibatnya ialah naiknya penggunaan aspal beton. Sejak dasa warsa empat puluhan ada pendapat yang menginginkan agar lebih mengembangkan prosedur prosedur struktur dengan berusaha mencari hubungan antara tegangan dan regangan yang diakibatkan beban lalu lintas path material perkerasan jalan dengan sifat material-material dibawah beban berulang. Hal demikian juga disebut debagai prosedur analisis, sebaiknya, metoda perencanaan perkerasan jalan yang telah berkembang didunia sejak perang dunia kedua secara garis besar diturunkan oleh pengamatan impiris dari basil eksperimen dengan skala penuh dan belajar dari detil dari kondisi jalan jalan selama masa pelayanannya. Pada tahun 1983, didasarkan atas analisa analitis; Asphalt Institute membuat program komputer DAMA. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kadar bitumen yang optimal path lapis permukaan jalan yang dihubnngkan dengan tebal lapis permukaan jalan. Empat ketebalan lapis pennukaan diambil yaitu 100, 200, 300 dan 400 mm, dan dengan perhitungan analitis dengan 75 pukulan pemadatan dan tebal lapis permukaan 200mm memberikan kadar bitumen optimal 4.71%. Kadar bitumen optimal dari material ialah 6.37, 5.43 tan 5.90% masing-masing untuk 35, 50, 75 tan 100 tumbukan pemadatan. Dua kadar bitumen yang optimal kemudian diambil tan dibandingkan. Satu diambil dari prosedur analitis, yang menghasilkan kmiar bitumen optimal 4.71%. Sedangkan lainnya ialah dengan mengambil kadar bitumen optimal yang dihasilkan oleh 75 pukulan yaitu 5.43%. Kadar bitumen optimal yang dihasilkan dari pendekatan analitis menggunakan program DAMA lebih rendah dari pads kadar bitumen optimal yang dihasilkan dengan cars empiris (uji Marshall). Ketebalan lapis permukaan mempunyai pengaruh yang nyata path umur perkerasan. Dua perkerasan dapat mempunyai umur yang sama bahkan apabila is mempunyai perbedaan ketebalan disebabkan karena berbeda tingkat pemadatannya, kadar bitumen dan volume rongga