Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi, maka kebutuhan material yang dapat menunjang hal tersebut diprediksi akan semakin meningkat pula. Salah satu material yang dapat di aplikasikan dalam suatu teknologi elektronika baru yang menjanjikan yaitu grafena, karena memiliki sifat elektronik, mekanik dan termal yang unik. Oleh karena itu banyak peneliti mencoba melakukan berbagai metode sintesis untuk dapat menghasilkan grafena dalam skala yang besar, murah, mudah, cepat, ramah lingkungan dan dengan kualitas yang tinggi, salah satu metode sintesis yang paling sederhana dan mudah adalah proses sintesis kimia dimana utnuk memperoleh grafena, dibagi tahapan sintesis menjadi 3 yaitu (i) Sintesis Oksida Grafit, (ii) Pengelupasan Oksida grafit menjadi Oksida Grafena, dan (iii) Reduksi Oksida Grafena menggunakan agen pereduksi. Proses reduksi yang banyak dilakukan yaitu menggunakan Hidrzine Hydrate dimana agen pereduksi ini merupakan zat yang sangat berbahaya, oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan agen pereduksi yang ramah lingkungan yaitu Asam L-Askorbat (LAA) yang biasa kita jumpai dalam makanan seperti jeruk, sayuran dan lain-lain. Metode sintesis yang digunakan yaitu perpaduan antara modifikasi metode Hummer dan Marcano yang dikembangkan di laboratorium kami dengan menggunakan bantuan microwave untuk mempercepat proses reduksi. Proses reduksi dilakukan dengan memvariasikan mode pemanasan pada microwave (high, Med, Defrost, dan Low), waktu radiasi microwave dan molaritas Asam L-Askorbat serta perbandingan volume GO dan LAA yang digunakan. Hasil karakterisasi XRD (X-ray Diffraction) diketahui bahwa grafena teroksidasi telah berhasil direduksi dengan baik. Morfologi yang terbentuk berupa lembaran telah teramati dari hasil SEM (Scanning Electron Microscopy). Konduktivitas tertinggi yang diperoleh yaitu sebesar 41,6 S/cm dengan mode pemanasan high 3 menit dan setelah dilakukan proses annealing pada suhu 300°C selama 45 menit, konduktivitas listrik RGO-LAA meningkat mencapai 64,3 S/cm.