digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proses produksi suatu reservoir terjadi secara alamiah karena adanya energi dari dalam reservoir tersebut. Energi tersebut dapat berasal dari aquifer, gas yang terlarut, dan zona gas. Proses produksi yang dilakukan terus-menerus akan membuat tekanan reservoir terus menurun hingga fluida reservoir tidak mampu lagi untuk disalurkan ke permukaan secara ekonomis. Metode peningkatan perolehan minyak dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas minyak di suatu lapangan yang tidak mampu lagi berproduksi secara natural padahal cadangan minyak yang tersisa masih bernilai ekonomis untuk diproduksikan. Metode peningkatan perolehan minyak dapat juga diterapkan di awal produksi suatu reservoir apabila produksi dengan peningkatan perolehan minyak dianggap lebih menguntungkan daripada produksi secara alamiah. Peningkatan perolehan minyak dibedakan menjadi beberapa metode tergantung jenis energi luar dari reservoir yang diinjeksikan. Salah satu metode yang dapat diaplikasikan di lapangan adalah injeksi polimer. Injeksi polimer terdiri dari injeksi larutan polimer untuk meningkatkan viskositas air yang diinjeksikan. Peningkatan viskositas air juga akan menurunkan permeabilitas fasa aqueous yang akan menyebabkan penurunan perbandingan mobilitas air-minyak. Tugas akhir ini disusun untuk membahas mengenai prediksi performa produksi dan injeksi serta optimasi desain injeksi polimer ditinjau dari laju injeksi larutan polimer yang diaplikasikan di Lapangan Minyak X. Prediksi performa produksi dan injeksi dilakukan dengan menggunakan suatu model analitik prediksi yang bernama Polymer Flood Predictive Model (PFPM). Performa produksi dan injeksi penting untuk diketahui untuk menentukan perolehan minyak, volume air yang terproduksikan, dan laju alir injeksi polimer. Studi sensitivitas dilakukan untuk proses optimasi laju injeksi polimer sehingga dapat menghasilkan faktor perolehan minyak yang optimum.