digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini mengupas suatu aplikasi prosedur analitis standar berdasarkan hasil tes siklis laboratorium untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya likuifaksi di lapangan. Sebagai studi kasus, digunakan suatu profil perlapisan tanah dari Lhokseumawe, Aceh Utara. Contoh tanah yang diambil dari lokasi yang ditinjau dites di laboratorium Geoteknik PAU, ITB dengan menggunakan alat triaksial siklis standar sesuai dengan prosedur yang dilakukan oleh Mulilis et al. (1977). Sedangkan evaluasi perubahan tekanan air pori di dalam deposit perlapisan akibat getaran gempa didasarkan pada prosedur analitis yang diusulkan Seed et al. (1976). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa likuifaksi diduga terjadi di lapangan dalam rentang 0 meter sampai 7 meter, setelah 12 detik sampai 52 detik dari mulai getaran. Dapat pula diketahui bahwa kelebihan tekanan air pori yang berarti di dalam perlapisan hanya bertahan hingga sekitar 45 menit setelah getaran gempa berhenti