digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PENGARUH MARKA MELINTANG PERKERASAN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN PADA SAATMENDEKATI PINTU TOL, Agus Santoso, 1992, Program Sistem dan Teknik Jalan Raya, Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. Banyak kecelakaan yang terjadi di gerbang tol Taman Mini pada jalan tol Jagorawi diperkirakan akibat tingginya kecepatan kendaraan saat memasuki daerah gerbang tersebut. Olehkarenanya telah diterapkan suatu panduan penurunan kecepatan, dengan cara memasang melintang marka marka garis jalan. Jarak antar garis tersebut telah diatur supaya mendapatkan laju 1 Hz bila memperlambat dengan teratur dari kecepatan rencana sampai kendaraan berhenti pada jarak 50 m sebelum gerbang tol. Penelitian ini mencoba untuk mengevaluasi, apakah marka marka melintang tersebut efektif menyebabkan penurunan kecepatan sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa cara pengujian dilakukan terhadap parameter kecepatan (rata rata mean, deviasi, selang tercepat) pads sebelum dan sesudah pemarkaan, untuk menganalisa apakah kecepatan kendaraan sesudah adanya marka tersebut memenuhi kriteria keefektifan disain. Salah satu cara pengujian di sini diperkenalkan uji t-hotelling yang dapat menguji perbedaan rata rata mean profil kecepatan kendaraan sebelum dan sesudah adanya marka. Sejauh memungkinkan analisa kecepatan diterapkan terhadap kendaraan yang telah dikelompokkan, terpisah untuk sebelum dan sesudah pemarkaan Ternyata bahwa variasi kecepatan kecil terhadap hari dalam seminggu atau terhadap waktu dalam sehari, tetapi kecepatan berbeda untuk tiga klas kendaraanyaitu sedan, jeep-minibus-bus, dan truk pada sebelum dan sesudah pemarkaan. Klas klas ini diperlakukan secara terpisah dalam analisa. Walaupun setelah pemarkaan kecepatan kendaraan sewaktu mulai memasuki daerah marka lebih rendah dibanding sebelum pemarkaan, namun secara umum pemasangan marka tersebut tidak efektif dalam mengurangi kecepatan untuk semua kendaraan sepanjang daerah marka tersebut. Demikian juga tidak efektif untuk mengurangi kecepatan dari 15 persen kendaraan tercepat. Marka tersebut tidak menyebabkan penurunan variasi dalam kecepatan. Hasil ini berlaku bagi ketiga klas kendaraan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa disain marka tidak menyebabkan respon yang diharapkan dari para pengemudi dan disarankan bahwa keefektifan mungkin didapat kemudian dengan mempertebal marka (garis timbul) atau dengan menambah frekwensi marka