digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1987_TS_PP_HALOMOAN_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

SURFACE CURVATURE PARAMETERS IN DETERMINING PAVEMEN' PERFORMANCE, Halomoan, Paul Ames, 1987, Program Sistem dalam Teknik Jalan Raya, Fakultas Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung. Besarnya lendutan dan lengkung permukaan dari perkerasan akibat beban roda dapat digunakan pada analis; struktur, perhitungan daya dukung, dan prakiraan umur si sistem perkerasan. Untuk memperkirakan lengkung permukaan pada sejumlah jalan di sekitar Bandung, dilakukan pemeriksaan lendutan pada beberapa ruas jalan, dengan menggunakan Benkelmai Beam. Pengukuran menghasilkan bentuk cekungan lendutan akibat lintasan beban roda standard dengan teliti. Pada titik-titik tertentu, didekat tempat pemeriksaan dengan Benkelman Beam, juga dilakukan pemeriksaan Dynamic Cony Penetrometer (DCP) terhadap lapisan pondasi bawah (subbase) dan tanah dasar (subgrade). Pembacaan cekungan lendutan dilakukan untuk menentukan suatu lengkung terbaik bagi cekungan dan hasil sari-,)are lengkung terkecilnya. Besaran ini akan digunakan pada kajian Indeks Lengkung Permukaan (Surface Curvature Index) yang merupakan suatu parameter dalam penentuan tempat yang lemah pada struktur perkerasan. Hasil pemeriksaan juga digunakan untuk menentukan apakah jumlah standar titik pembacaan diluar titik beban, yang dipakai pada pemeriksaan lendutan di Indonesia, dapat memperkirakan ,sari-,sari lengkung terkecil secara baik. Secara umum, hasil yang diperoleh memuaskan dan mengundani pengembangan lebih lanjut. Nilai regangan tarik maksimuz juga dipelajari dan dibandingkan terhadap kemungkina, nilai regangan tarik maksimum teoretik. Pada jalan yang dibangun dengan standar moderen, hasil -hasil menunjukkan bahwa regangan tarik yang dihasilkan beban roda standar berada dalam batas yang memuaskan, tetapi pada beberapa lokasi jalan lama dengan pondasi Telford-semu nilai maksimum ini dilampaui. Hasil pembacaan DCP pada tanah dasar digunakan untuk membandingkan besaran modulus tanah dasar yang diukur terhadap besaran yang dihitung melalui pemeriksaan lendutan dengan menggunakan teori elastis dua lapis. Hasil pembandingan ini ternyata dapat diterima, kecuali pada dua ruas jalan dimana sifat nyata tanah dasar vulkanik Telah menghasilkan cekungan lendutan yang sangat besar