digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP ERINA WIDIANI 1- ABSTRAK.pdf
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

BAB 1 ERINA WIDIANA (NIM: 90116007)
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 ERINA WIDIANA (NIM: 90116007)
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 ERINA WIDIANA (NIM: 90116007)
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 ERINA WIDIANA (NIM: 90116007)
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 ERINA WIDIANA (NIM: 90116007)
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 ERINA WIDIANA (NIM: 90116007)
Terbatas  Dwi Ary Fuziastuti
» Gedung UPT Perpustakaan

Desain motif tenun tradisional Indonesia sangat kaya akan ragam. Pada umumnya simbol-simbol yang digunakan mencerminkan nilai-nilai filosofis-religi yang sangat dalam antara lain mengenai hubungan manusia dengan alam semesta. Banyak diantara motif tersebut merupakan motif geometris yang bersifat simetri. Pada penelitian, kami mencoba melihat klasifikasi desain motif berdasarkan grup simetri ornamen. Berdasarkan isometri translasi, grup ornamen terbagi ke dalam tiga golongan besar yaitu grup rosette, frieze, dan wallpaper. Bahan penelitian diambil dari kajian pustaka dan serta hasil wawancara dengan penenun di desa Sukarare, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hasil wawancara menunjukkan keberagaman pola berasal dari tradisi turun temurun dan memiliki arti tersendiri. Pada kajian pustaka, pengelompokan desain berdasarkan asalnya, menghasilkan 12 kelompok yaitu Bali, Jawa, Flores, Kalimantan, Lombok, Maluku, Sabu, Sumatera, Sulawesi, Sumba, Sumbawa, dan Timor. Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa grup rosette yang digunakan pada desain motif kain-kain tenun adalah grup rosette tipe C_1,C_2,C_4,D_1,D_2,D_4,D_6, dan D_7. Sedangkan untuk frieze, semua (tujuh buah) grup frieze telah digunakan. Tetapi dari 17 grup simetri wallpaper yang ada, 10 sudah digunakan yaitu W_1,W_2,W_1^1,W_1^2,W_1^3,W_2^1,W_2^2,W_2^3,W_4^1, dan W_6. Kemudian klasifikasi juga dilakukan dengan memperhitungkan warna. Penelitian dibatasi pada penggunaan dua warna dan tiga warna. Yang menarik adalah grup rosette C_3 dan C_5 yang cukup populer ternyata tidak digunakan. Sekalipun para penenun dapat membuat motif dari kedua grup tersebut, namun tingkat kesulitannya lebih tinggi dan waktu yang dibutuhkan juga lebih lama.