Indonesia adalah negara terbesar ke-tujuh di dunia, terletak di antara Asia dan Australia, terdiri dari lima pulau besar dan lebih dari 13.600 pulau-pulau yang lebih kecil. Dengan keberagaman bentang alam dan budaya, tidak mengherankan bahwa Indonesia memiliki banyak destinasi wisata. Beberapa destinasi wisata alam memenuhi syarat untuk menerapkan astrowisata.
Astrowisata adalah ceruk wisata baru yang menjanjikan di masa depan. Pengembangan astronomi dan pariwisata dapat bersimbiosis dengan baik. Sebagai salah satu sektor ekonomi terdepan di Indonesia, pariwisata dapat menjadi jembatan yang baik untuk popularisasi astronomi. Di saat yang sama, astronomi adalah tema wisata khusus yang selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah, yang juga sejalan dengan isu global pembangunan pariwisata berkelanjutan/Sustainable Tourism Development (STD). Mempertimbangkan pemikiran-pemikiran di atas, Tesis ini bertujuan untuk menentukan destinasi-destinasi yang potensial menerapkan astrowisata serta memberikan usulan strategi pengembangan astrowisata di destinasi tersebut. Penentuan lokasi potensial dilakukan dengan menggunakan analisis GIS-MCDA (Geographic Information System-Multi-criteria Decision Analysis) melibatkan beberapa kriteria astro-klimatologis seperti kondisi langit, kualitas udara, topografi, dll. Sementara usulan strategi meliputi usaha proteksi langit gelap, dibangun untuk beberapa destinasi terbaik menggunakan analisis SWOT. Kesuksesan astrowisata akan bermanfaat untuk peningkatan astronomi di Indonesia, pendidikan publik, serta menjamin pembangunan berkelanjutan melalui proteksi lingkungan.
Hasil penelitian ini akan berguna baik untuk pengembangan astronomi maupun peningkatan pariwisata yang berkelanjutan.