Ekor horisontal pada suatu pesawat terbang merupakan suatu komponen yang memegang peranan penting dalam operasional pesawat tersebut. Desain ekor horisontal yang optimum akan menghasilkan tingkat kestabilan dan kendali pesawat yang baik sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi desain pesawat tersebut.
Pesawat tempur dengan tuntutan manuver yang tinggi dan dengan rentang kecepatan dari subsonik ke supersonik membutuhkan pendekatan desain kestabilan yang berbeda dibanding pesawat konvensional yang berkecepatan rendah dengan tingkat manuver rendah. Rentang kecepatan seperti itu memungkinkan meningkatnya derajat kestabilan seiring dengan naiknya kecepatan pesawat. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan neutral point (NP) yang akan bergeser dengan cepat ke belakang pada kecepatan transonik yang akhirnya akan menghasilkan tingkat kestabilan yang tinggi pada kecepatan supersonik.
Dengan tingkat kestabilan yang tinggi menyebabkan pesawat akan susah bermanuver dengan lincah pada kecepatan supersonik. Kondisi ini bisa diatasi dengan menerapkan desain pesawat terbang dengan relaxed static stability. Desain seperti ini memungkinkan pesawat untuk berada pada kondisi sedikit kurang stabil, netral, bahkan tidak stabil pada kecepatan rendah. Pertimbangan desain ekor horisontal pesawat untuk kondisi kestabilan seperti itu lebih dititikberatkan pada kestabilan dinamik daripada kestabilan statik. Desain yang optimal akan diperoleh dengan memasukkan pertimbangan kriteria kestabilan dinamik ke dalam proses desain ekor pesawat tersebut.
Dalam tesis ini akan dilakukan kajian proses desain untuk menentukan dimensi ekor horisontal dengan memperhatikan karakteristik dinamik lingkar tertutup longitudinal.