Pada umumnya, timbal diperoleh dari ekstraksi konsentrat atau bijih galena. Proses ekstraksi yang diterapkan pada skala besar masih menggunakan metode pirometalurgi. Pada proses pirometalurgi terdapat tahap imperial smelting, ketika seng dialirkan ke bagian atas tanur menjadi uap lalu dikondensasi dan di dalam uap tersebut terdapat juga volatile lead, dimana gas ini sangat berbahaya bagi tubuh manusia apabila terhirup. Sedangkan pada penelitian hidrometalurgi, dilakukan leaching (pelarutan selektif) dalam kondisi asam dengan menggunakan asam nitrat, asam sulfat, asam klorida, maupun asam organik. Opsi ini banyak dikembangkan karena lebih ramah lingkungan daripada proses pirometalurgi. Selain itu, penelitian bioleaching Pb sudah mulai dilakukan salah satunya dengan media kaya klorida sehingga tidak dihasilkan PbSO4 yang merupakan timbal tidak mudah larut. Pada penelitian ini, dilakukan bioleaching timbal dari bijih Pb-Zn asal Bogor menggunakan bakteri Alicyclobacillus ferrooxydans dalam media SKC-broth modifikasi.
Percobaan diawali dengan preparasi sampel bijih Pb-Zn meliputi penggerusan, pengayakan, dan pengambilan sampel. Bioleaching bijih Pb-Zn bertujuan untuk menentukan pengaruh media bioleaching, konsentrasi FeCl3 (5g/l, 7,5 g/l, dan 10 g/l), persen padatan (1%, 5%, dan 10% w/v), fraksi ukuran partikel (-80+100 mesh dan -100+200 mesh), dan persen inokulum bakteri (5%, 12%, dan 15% v/v) terhadap persen ekstraksi timbal, perubahan Eh-pH, serta selektivitas bioleaching terhadap logam seng dan tembaga. Percobaan dilakukan dengan metode direct bioleaching menggunakan bakteri Alicyclobacillus ferrooxydans yang dikultur selama 23 jam dalam rotary shaker pada kecepatan 180 rpm dan temperatur ruang.
Persen ekstraksi timbal tertinggi dari bijih Pb-Zn dengan bioleaching didapat pada hari ke-7 yaitu sebesar 61,49% dengan selektivitas terhadap Zn dan Cu berturut-turut sebesar 0,786 dan 0,863 yang diperoleh pada kondisi 1% (w/v) padatan, 5% (v/v inokulum), fraksi ukuran bijih -200 mesh (75 m), serta komposisi media bioleaching SKC-broth modifikasi: air laut, 10 g/l NaCl, 7,5 g/l FeCl3, dan 0,5 g/l urea. Peningkatan konsentrasi FeCl3 hingga 7,5 g/l dapat meningkatkan persen ekstraksi timbal. Persen ekstraksi Pb tertinggi terjadi ketika pada 1% (w/v) padatan. Peningkatan persen ekstraksi Pb terjadi pada fraksi ukuran bijih yang lebih besar yaitu -80+100 mesh (-180+150 m). Penurunan persen inokulum hingga 5% (w/v) dapat meningkatkan persen timbal terlarut.