Korean Pop (K-Pop) merupakan salah satu bagian dari Korean wave (Hallyu) yang berkembang paling
cepat pada tahun 2011 dan makin mendapatkan popularitas yang mendunia berkat penampilan perdana
Bangtan Sonyeondan (BTS) pada ajang penghargaan American Music Awards (AMA) sekaligus
memenangkan penghargaan Billboard Top Social Artist pada tahun 2017. Pada tahun 2010, video musik
K-Pop sudah mendapatkan banyak perhatian di Youtube, website berbagi video terbesar di dunia
dengan dilihat sebanyak 793,57 juta kali dan 10 juta diantaranya berasal dari pengguna Indonesia.
Bersamaan dengan popularitas yang terus meningkat, mulai muncul tren baru di kalangan anak muda
Eropa dan Asia Tenggara dengan mengimitasi penampilan nyanyian dan tarian dari idola K-Pop atau
yang biasa disebut dengan video cover. Haru Entertainment didirikan dengan tujuan mendapatkan
keuntungan dari keadaan tersebut. Haru Entertainment merupakan sebuah perusahaan bisnis berbasis
pertunjukan yang berfokus pada seni koreografi. Sebelumnya, perusahaan telah melakukan observasi
dan wawancara terkait kemungkinan menjadikan sebuah grup tari khususnya yang terkait dengan KPop
menjadi sebuah bisnis yang mandiri. Sebuah grup dance cover yang menjadi narasumber adalah
Victory of Red Velvet (Violet). Violet merupakan sebuah grup dance cover dari Bandung yang
melakukan penampilan perdananya tahun 2014 dan telah mendapatkan berbagai penghargaan selama 3
tahun terakhir, salah satunya penghargaan The Best of Red Velvet yang berhasil dimenangkan selama 2
tahun berturut-turut. Violet menjadi tolak ukur perusahaan dalam membuat rencana bisnisnya selama 4
tahun ke depan. Perusahaan bermaksud menangkap kesempatan dari kepopuleran K-Pop dan berencana
melakukan penetrasi pasar dengan memfokuskan pembuatan video dance cover sebagai video
pertamanya untuk membangun nama perusahaan. Sebelumnya, perusahaan ingin mengetahui preferensi
penonton terhadap sebuah video dance cover dan membuat Minimum Viable Product (MVP) dari video
dance cover sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penonton.
Riset ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap 10
orang penggemar K-Pop yang digolongkan menjadi 3 tipe. Wawancara dilakukan secara semiterstruktur
untuk mengetahu preferensi terhadap video dance cover dari setiap tipe penonton. Setelah
mendapatkan gambaran preferensi, eksperimen dilakukan dengan cara membuat video dance cover
dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan sekarang dan diuji kembali kepada penonton dengan
rentang waktu 1 minggu untuk mencapai hipotesis nilai dan hipotesis perkembangan. Pada umumnya,
MVP tercapai setelah beberapa kali iterasi, dan riset ini terbatas hanya pada iterasi pertama yang
menghasilkan kesimpulan terhadap preferensi penonton dan rekomendasi agar mencapai MVP pada
iterasi yang berikutnya.