digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP DENDY PRIMANANDI 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB I PENDAHULUAN.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

COVER DENDY PRIMANANDI.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

PUSTAKA DENDY PRIMANANDI (NIM: 25315013)
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB III METODOLOGI.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

PUSTAKA DENDY PRIMANANDI (NIM: 25315013)
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Perkembangan industri tekstil baik skala kecil maupun besar semakin meningkat. Berbagai macam pencemar pada hasil buangan limbah tekstil khususnya zat warna dapat membahayakan baik lingkungan sekitarnya maupun kesehatan manusia. Pemanfaatan mikroorganisme seperti bakteri sebagai teknologi dengan prinsip biologis dapat ditingkatkan dengan upaya memaksimalkan kemampuan bakteri dalam mendegradasi limbah warna yang dihasilkan dari hasil buangan indsutri tekstil. Pemilihan lokasi sampling tanah tercemar limbah tekstil pada penelitian ini adalah di lokasi lahan pertanian kawasan sekitar industri tekstil Rancaekek, Jawa Barat. Kondisi lahan pertanian terlihat sangat hitam. Kemampuan bakteri indigenous dalam menurunkan warna di tanah tercemar limbah tekstil diujikan dengan mengisolasi bakteri tersebut untuk digunakan sebagai isolat pada media minimum cair Salt Based Solution (SBS). Proses selanjutnya yaitu menentukan beberapa parameter kinetika biodegradasi. Adapun perhitungan pada beberapa parameter kinetika yang dilakukan berturut-turut untuk nilai laju pertumbuhan spesfik (μ), laju pertumbuhan spesfik maksimum (μmax), konstanta setengah jenuh (KS), koefisien sintesa sel (Y), laju pemanfaatan substrat spesifik (q), laju pemanfaatan substrat spesifik maksimum (qmax), dan koefisien kematian endegenous (Kd) adalah sebesar 0,1111-0,1326/jam; 0,1979/jam; 189 TCU mg/l; 0,0028; 39,7-47,4/jam, 70,69/jam; 0,0033/jam. Konsorsium bakteri yang telah didapatkan dari hasil isolasi sebelumnya digunakan pada uji degradasi skala laboratorium dengan maksud keberhasilan proses biodegradasi yang akan dilakukan. Hasil uji karakteristik awal baik fisika, kimia, dan biologi dilakukan pada sampel tanah. Jenis tanah tergolong jenis lempung humus dengan tingkat porositas sebesar 83%. Kandungan konsentrasi warna awal yang terukur adalah sebesar 1.846 TCU mg/l dan bakteri yang didapatkan saat awal adalah untuk heterotrof sebanyak 210.104 CFU/g tanah dan untuk autotrof sebanyak 217.103 CFU/g tanah. Variasi laju udara dan pH diujikan untuk running proses biodegradasi pada skala reaktor sederhana dengan sistem batch dengan hasil akhir untuk variasi laju udara 0,6; 1,05; 1,35; 1,8 LPM, dan disertai dengan kontrol tanpa menambah injeksi udara apapun berturut-turut adalah sebesar 1.043 TCU mg/l, 941 TCU mg/l, 1.144 TCU mg/l, 1.364 TCU mg/l, dan 1.337 TCU mg/l. Dinamika populasi bakteri autotrof tertinggi pada laju udara optimum (1,05 LPM) adalah sebanyak 72,5.105 CFU/g tanah (hari ke-74). Untuk degradasi dengan variasi pH sebesar 4-5, 6-7, 7-8, 8-9, dan disertai dengan pH kontrol yaitu 5-6 berturut-turut adalah sebesar 1.241 TCU mg/l, 1.018 TCU mg/l, 783 TCU mg/l, 881 TCU mg/l, dan 1.326 TCU mg/l. Dinamika populasi bakteri tertinggi pada pH optimum (7-8) adalah sebanyak 286.107 CFU/g tanah (hari ke-49). Efisiensi tertinggi pada laju udara dan pH optimum berturut-turut adalah sebesar 49% dan 58%. Diperlukan studi lanjutan mengenai peningkatan keberhasilan pada efisiensi degradasi bioremediasi limbah warna tektil dengan studi kasus di salah satu lahan pertanian kawasan Rancaekek ini serta aplikasinya pada skala lapangan.