Demam tifoid merupakan penyakit akibat infeksi dari bakteri Salmonella enterica serovar Typhi (Salmonella typhi). Salah satu cara penanggulangan penyakit tifoid
adalah dengan imunisasi menggunakan vaksin yang berbahan dasar polisakarida Vi. Metode pemurnian polisakarida Vi untuk menghilangkan komponen pengotor asam nukleat dan endotoksin agar memenuhi kriteria penerimaan yang ditetapkan telah dikembangkan oleh Kothari et al. (2013). Namun berdasarkan metode tersebut masih
diperoleh komponen pengotor yang tinggi pada polisakarida Vi dan terdapat penggunaan etanol absolut yang berbahaya dalam jumlah banyak. Berdasarkan hal
ini, maka dilakukan pengembangan teknik purifikasi polisakarida Vi dengan fokus pada pengaruh variasi pencucian etanol terhadap komponen pengotor dan
polisakarida Vi. Hasil pencucian sediaan kasar polisakarida Vi dengan larutan etanol 20% yang dilanjutkan dengan etanol 30% memberikan persentase penghilangan asam nukleat sebesar 96,33%, nilai asam nukleat pada fraksi 60% sebesar 0,243 mg/mL, persentase penghilangan endotoksin sebesar 17,58 % dan nilai endotoksin pada fraksi 60% sebesar 261,7 EU/mL. Hasil pencucian sediaan kasar polisakarida Vi dengan etanol 30% sebanyak tiga kali memberikan nilai asam nukleat pada fraksi 60% sebesar 0,193 mg/mL dan nilai endotoksin pada fraksi 60% sebesar 102,5 EU/mL. Pencucian tambahan satu kali dengan etanol 30% dan pencucian berulang
menggunakan etanol 30% sebanyak tiga kali tidak mengurangi perolehan polisakarida Vi. Berdasarkan data penelitian, pencucian sediaan kasar polisakarida Vi dengan etanol efektif menghilangkan asam nukleat tapi tidak efektif menghilangkan endotoksin dan pencucian dengan etanol 30% tidak mengurangi perolehan
polisakarida Vi.