digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Setiap perusahaan harus mampu mendapatkan sumber dana yang cukup untuk digunakan dalam pembiayaan usahanya. Pengusahaan tambang membutuhkan modal yang besar dan teknologi tinggi. Disisi lain pengusahaan pertambangan mengandung resiko yang tinggi. Ditengah kondisi perekonomian yang berkembang sangat cepat, salah satu cara untuk mendapatkan sumber dana adalah melalui pasar modal atau saham. Harga saham juga dapat menjadi cerminan dari kinerja perusahaan karena secara psikologis investor akan lebih memilih untuk menanamkan modalnya ditempat yang lebih menjanjikan yang tercermin dari kinerja perusahaan yang baik. Analisis pada penelitian ini dilakukan di pasar sekunder yang berkaitan dengan keuangan perusahaan kedepannya apabila melakukan IPO kembali. Dalam penelitian ini digunakan dua analisis untuk menganalisa saham yaitu analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal merupakan analisis yang memberikan informasi tentang kapan pembelian saham dengan melihat tren grafik dan dipengaruhi beberapa faktor yaitu kurs saham, keadaan pasar modal, volume transaksi, perkembangan harga saham dari waktu ke waktu dan capital gain/loss. Sedangkan analisis fundamental terbagi atas dua yaitu analisis fundamental internal yang meliputi kinerja perusahaan dan kondisi perekonomian secara umum. Kedua analisis ini dibutuhkan untuk melakukan tahapan selanjutnya yaitu penentuan harga saham kedepannya. Harga saham memiliki karakteristik random dan kompleks, dikarenakan karakteristik tersebut, teknik statistik biasa menjadi tidak relevan, sehingga tidak dapat digunakan untuk peramalan. Salah satu tool yang dapat dilakukan untuk peramalan harga saham adalah Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS), Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) memiliki performa sangat baik pada prediksi yang bersifat statistik dan dapat melakukan proses untuk mendapatkan hasil prediksi yang optimal. Kecenderungan tren saham ANTM.JK dari Januari 2007 – Maret 2017 semakin menurun. Titik higher low di Januari 2017 pun sangat jauh dibandingkan titik lower high pada saat januari 2008. Dari bulan Januari 2010 hingga bulan Januari 2016 dapat dilihat tidak ada tren naik turun yang signifikan yang bisa menjadi momentum jual maupun beli yang akan menghasilkan keuntungan besar bagi investor. Analisis teknikal dilakukan menggunakan metode moving average dengan jangka 200. Dan untuk melihat pergerakan saham jangka pendek menggunakan MADC 150 : 60 yang akan menghasilkan titik temu di tanggal 15 Maret 2017, dimana harus menentukan sikap untuk menjual maupun membeli saham. Rasio keuangan berbanding lurus dengan volume dan harga saham yang beredar, terjadi penurunan tren di tahun 2009 hingga 2017. Volume penjualan saham juga menurun dikarenakan kondisi keuangan PT. ANTAM TBK juga dalam kondisi yang menurun Dari hasil estimasi menggunakan ANFIS didapatkan bahwa kecenderungan tren saham ANTM.JK hingga kuartal 1 2020 menurun Hendaknya, PT. ANTAM TBK meningkatkan kinerja agar nilai saham juga meningkat. Begitupun earning per share sangat berpengaruh terhadap harga saham. Sebaiknya dilakukan evaluasi terhadap rasio keuangan PT. ANTAM TBK