digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian mengenai interaksi nukleon-nukleon sudah berlangsung hampir selama satu abad dan umumnya dibatasi pada kasus 2 nukleon, serta telah menghasilkan potensialpotensial yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan di fisika nuklir. Potensial Argonne 18 v merupakan salah satu potensial interaksi 2 nukleon yang telah banyak diaplikasikan dan memiliki presisi tinggi karena di dalamnya memperhitungkan interaksi nuklir dan elektromagnetik. Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisis interaksi 2 nukleon yang meliputi interaksi proton-proton (pp), neutron-proton (np), dan neutronneutron(nn) menggunakan potensial Argonne v18. Kode komputer potensial Argonne v18 pada Tugas Akhir ini menggunakan kode hasil konversi dari kode resmi laboratorium (Fortran 77) ke kode Matlab. Dalam perhitungan potensial interaksi, dilakukan variasi bilangan kuantum yang meliputi proyeksi total isospin (Tz), spin (S), orbital (L), dan momentum sudut (J). Variasi dari Tz akan menghasilkan jenis interaksi yang berbeda, meliputi pp, np, atau nn, dengan besar potensial yang menunjukkan kemiripan nilai, menandakan sifat tidak bergantung muatan lebih dominan. Variasi keadaan dengan J=L, variasi S, L, dan J akan menghasilkan potensial yang semakin repulsif seiring kenaikan nilai bilangan variasi. Secara keseluruhan, komponen interaksi elektromagnetik hanya mengalami perubahan saat variasi Tz, dengan nilai terbesar saat interaksi pp. Sementara komponen interaksi nuklir hanya mengalami perubahan nilai saat variasi nilai S, terutama pada potensial sentral dan orbital kuadratik. Perbedaan nilai potensial saat variasi nilai bilangan kuantum lebih dikarenakan adanya faktor pengali dari sifat interaksi seperti orbital kuadratik (L2), operator tensor (S12), spin-orbit (L·S), dan spin-orbit kuadratik (L·S)2.