Dewasa ini, penggunaan internet membuka lebar peluang bagi perusahaan untuk melakukan bisnis secara virtual. Transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan (daring) internet dapat disebut sebagai perdagangan elektronik atau e-commerce (Vermaat, 2007). Di Indonesia, nilai transaksi e-commerce pada tahun 2017 dinilai menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2016 (Marinto, 2017). Jumma Kids, perusahaan penyedia pakaian anak, merupakan salah satu contoh pelaku usaha yang berupaya memanfaatkan peluang tersebut. Pada perjalanannya, Jumma Kids pun melakukan ekspansi dari awalnya hanya toko online yang memanfaatkan media sosial menjadi e-commerce jenis business to customer (B2C). Jumma Kids beralih menggunakan situs web untuk kanal penjualannya.
Pada perjalanannya menggunakan situs web, Jumma Kids mendapati adanya kesenjangan antara objektif perusahaan dan kondisi nyata terkait persentase jumlah transaksi yang terjadi melalui situs web. Jumlah transaksi yang tercatat melalui situs web masih berada pada angka 65%, sisanya masih terjadi melalui media sosial. Objektif perusahaan adalah mencapai 100% transaksi menggunakan situs web. Penelitian ini kemudian dirancang untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intensi konsumen dalam berbelanja daring.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sebelas buah faktor yang diperoleh dari model referensi utama yang dikembangkan oleh Pavlou et al. (2007). Pengujian dilakukan menggunakan metode confirmatory factor analysis (CFA) dan structural equation modeling (SEM). Responden yang digunakan merupakan wanita berusia 20 – 50 tahun yang minimalnya pernah melakukan belanja daring baik melalui media sosial maupun melalui situs web. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat dua faktor yang memengaruhi faktor intensi secara langsung, yakni faktor perceived usefulness dan faktor perceived uncertainty. Selain itu terdapat lima faktor yang berdampak tidak langsung terhadap faktor intensi berbelanja daring, yaitu faktor website informativeness, fears of seller opportunism, trust, perceived ease of use, dan social presence.
Mengacu pada hasil uji hipotesis dan hasil uji statistika deskriptif, dilakukan perancangan rekomendasi perbaikan terkait elemen web experience guna meningkatkan intensi konsumen dalam belanja daring menggunakan situs web. Adapun rekomendasi tersebut adalah penambahan fitur live chat pada situs web yang digunakan perusahaan saat ini.