digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Informasi mengenai struktur dan komposisi pohon sebagai komponen penting hutan sangat diperlukan untuk pengelolaan dan restorasi hutan. Keberadaan plot permanen untuk pengamatan jangka panjang merupakan salah satu metode untuk mendapatkan data ini. Plot permanen dapat memfasilitasi didapatkanya data yang bersifat mewaktu, diantaranya berupa parameter demografi dan karakter spesifik jenis meliputi aspek - aspek pertumbuhan, mortalitas dan reproduksi. Karakter ini penting sebagai pertimbangan dalam pemilihan jenis lokal untuk pemanfaatan maupun kegiatan restorasi hutan. Penelitian ini bertujuan untuk (i) mendeskripsikan struktur dan komposisi komunitas pohon pada plot permanen sebagai data awal untuk studi jangka panjang dinamika hutan pegunungan, (ii) mengevaluasi kondisi ekologis hutan pada plot permanen dan (iii) menganalisis implikasi hasil penelitian untuk konservasi dan restorasi hutan. Pengoleksian data dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2016 di zona montana Gunung Kerinci, Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. Plot dibangun pada ketinggian 2.182 - 2.258 m di atas permukaan laut dan dibagi menjadi 100 buah subplot berukuran 10 x 10 m2. Semua jenis pohon dengan DBH (Diameter at breast height) lebih dari 10 cm ditandai secara permanen dan diberi nomor. Parameter pengukuran pohon adalah DBH, tinggi pohon dan posisi pohon. Herbarium semua jenis pohon dibuat dan diidentifikasi sampai tingkat jenis. Penelitian ini menemukan 570 individu pohon yang termasuk ke dalam 28 jenis, 18 marga dan 20 suku pada plot permanen satu hektar. Keanekaragaman pohon yang dinyatakan indeks Shannon-Wiener sebesar 2,89. Kelimpahan jenis tidak merata yang ditunjukkan oleh dominasi tiga jenis dengan kontribusi kelimpahan sebesar 50,35%. Suku Myrtaceae dan Fagaceae memiliki kekayaan jenis tertinggi sebanyak masing - masing tiga jenis pohon. Simulasi kurva species-area dengan Estimates ver.9.1.0. menunjukkan plot seluas satu hektar telah mencakup sebagian besar kekayaan jenis (93,33%) yang diprediksi ditemukan pada area studi. Pohon dengan indeks nilai penting (INP) tertinggi (lebih dari 10%) adalah Syzygium lineatum diikuti oleh Exbucklandia populnea, Syzygium pyrifolium, Turpinia montana, Polyosma integrifolia, Castanopsis javanica, Callicarpa longifolia, Macropanax dispermus, Magnolia calophylloides, Syzygium Informasi mengenai struktur dan komposisi pohon sebagai komponen penting hutan sangat diperlukan untuk pengelolaan dan restorasi hutan. Keberadaan plot permanen untuk pengamatan jangka panjang merupakan salah satu metode untuk mendapatkan data ini. Plot permanen dapat memfasilitasi didapatkanya data yang bersifat mewaktu, diantaranya berupa parameter demografi dan karakter spesifik jenis meliputi aspek - aspek pertumbuhan, mortalitas dan reproduksi. Karakter ini penting sebagai pertimbangan dalam pemilihan jenis lokal untuk pemanfaatan maupun kegiatan restorasi hutan. Penelitian ini bertujuan untuk (i) mendeskripsikan struktur dan komposisi komunitas pohon pada plot permanen sebagai data awal untuk studi jangka panjang dinamika hutan pegunungan, (ii) mengevaluasi kondisi ekologis hutan pada plot permanen dan (iii) menganalisis implikasi hasil penelitian untuk konservasi dan restorasi hutan. Pengoleksian data dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2016 di zona montana Gunung Kerinci, Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. Plot dibangun pada ketinggian 2.182 - 2.258 m di atas permukaan laut dan dibagi menjadi 100 buah subplot berukuran 10 x 10 m2. Semua jenis pohon dengan DBH (Diameter at breast height) lebih dari 10 cm ditandai secara permanen dan diberi nomor. Parameter pengukuran pohon adalah DBH, tinggi pohon dan posisi pohon. Herbarium semua jenis pohon dibuat dan diidentifikasi sampai tingkat jenis. Penelitian ini menemukan 570 individu pohon yang termasuk ke dalam 28 jenis, 18 marga dan 20 suku pada plot permanen satu hektar. Keanekaragaman pohon yang dinyatakan indeks Shannon-Wiener sebesar 2,89. Kelimpahan jenis tidak merata yang ditunjukkan oleh dominasi tiga jenis dengan kontribusi kelimpahan sebesar 50,35%. Suku Myrtaceae dan Fagaceae memiliki kekayaan jenis tertinggi sebanyak masing - masing tiga jenis pohon. Simulasi kurva species-area dengan Estimates ver.9.1.0. menunjukkan plot seluas satu hektar telah mencakup sebagian besar kekayaan jenis (93,33%) yang diprediksi ditemukan pada area studi. Pohon dengan indeks nilai penting (INP) tertinggi (lebih dari 10%) adalah Syzygium lineatum diikuti oleh Exbucklandia populnea, Syzygium pyrifolium, Turpinia montana, Polyosma integrifolia, Castanopsis javanica, Callicarpa longifolia, Macropanax dispermus, Magnolia calophylloides, Syzygium