Gridded surface subsurface hydrologic Analisys (GSSHA) merupakan model hidrologi terdistribusi yang mampu mensimulasikan berbagai aspek hidrologi pada suatu DAS. Jakarta merupakan salah satu wilayah yang kerap dilanda bencana banjir. Hal ini mnimbulkan kerugian secara materi dan non materi. Hingga saat ini upaya untuk mengurangi segala jenis kerugian dilakukan dengan early warning system yang memanfaatkan tinggi muka air di Katulampa. Untuk meningkatkan waktu persiapan terhadap banjir maka dilakukan pengembangan early warning system berupa ambang batas curah hujan yang diestimasi menggunakan GSSHA.
Kejadian banjir di Jakarta sering terjadi pada periode SON dan DJF. Historis debit pada periode tersebut akan menjadi acuan kondisi awal simulasi ambang batas curah hujan. Kondisi awal ini akan dilanjutkan dengan mencari nilai curah hujan yang memicu 4 kondisi siaga dengan metode trial and error. Terdapat total 24 skenario yang akan disimulasikan dengan model hidrologi GSSHA untuk menghasilkan ambang batas curah hujan.
Hasil penelitian merupakan model terkalibrasi yang mengestimasi ambang batas curah hujan sehingga mampu meningkatkan lead time sebesar 2 jam. Hasil ambang batas curah hujan yang valid dibuktikan dengan terlebih dahulu melakukan simulasi model kalibrasi mampu mendekati kondisi sebenarnya dengan korelasi 0.7 serta RMSE 5.5% untuk event kalibrasi dan korelasi 0.75 serta RMSE 4.6% untuk event validasi.