Kuantitas polen yang diberikan pada teknik penyerbukan dengan tangan sangat menentukan ukuran buah yang terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi pemberian kuantitas polen (0,1-0,3 g) dan pengurangan kadar air polen (5-10%) terhadap viabilitas polen, kemampuan menyerbuk, pertumbuhan buah, produksi buah, kualitas pasca panen dan estimasi produktivitas tanaman buah naga super merah menggunakan teknik penyerbukan silang buatan dengan tangan. Sebelum dilakukan penyerbukan, polen buah naga disimpan terlebih dahulu pada suhu -20˚C selama 4 bulan dan dilakukan pengujian viabilitas polen dengan metode pewarnaan acetoorcein 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil yang paling efektif ditunjukkan pada perlakuan dengan pemberian kuantitas polen 0,1 g dan pengurangan kadar air polen sebesar 5%. Perlakuan tersebut memberikan hasil pada setiap parameter pengamatan lebih tinggi daripada perlakuan lain yakni viabilitas polen 92,41%; kemampuan menyerbuk silang 100% (kompatibel); rata-rata panjang buah 12,97 cm; rata-rata diameter buah 28,47 cm; bobot buah 513,15 g; jumlah biji 5.762 biji per buah; kadar air buah 84,8%, dan estimasi produktivitas 36,9 ton/ha/tahun. Dengan demikian, perlakuan kuantitas polen 0,1 g dengan pengurangan kadar air simpan polen sebesar 5% menggunakan penyerbukan dengan tangan dapat direkomendasikan kepada petani buah naga super merah untuk menghasilkan buah naga super merah seragam dengan kualitas grade A.