digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Erosi merupakan tiga proses yang berurutan, yaitu pelepasan, pengangkutan, dan pengendapan bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi. Besarnya laju erosi dalam sebuah tikungan sungai dapat menyebabkan erosi pada bagian luar tikungan saluran dan sedimentasi pada bagian dalam tikungan saluran. Sungai-sungai di Indonesia, mempunyai banyak masalah pada erosi yang terjadi di bagian luar tikungan sungai. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis erosi dan sedimentasi untuk mempelajari karakteristik sedimentasi dan strategi untuk mengatasinya. Analisis sedimentasi dapat dilakukan dengan menggunakan model. Pada penelitian ini, pemodelan sedimentasi 3 dimensi pada pemodelan Delft3d morfologi pada kajian terhadap belokan sungai 180° dan 90° dimana dalam model tersebut di pasang krib, untuk mengetahui pola aliran transportasi sedimennya. Sehubungan dengan studi ini, model didasarkan dari disertasi Kajian Laboratorium Formulsi Persaman Gerusan di Tikungan Saluran dengan Konstruksi Krib Tiang Pancang (Soeharno, 2005). Karena model uji fisik memiliki ketinggian air rata-rata adalah 4,47 cm, sedangkan di delft3 minumum kedalaman pada kalkulasi sedimen adalah 5 cm. maka dilakukan simulasi dengan skala 1:100. Diskripsi dari model tersebut adalah sebagai berikut. Model tikungan saluran adalah 180° dan 90°. Untuk dasar saluran bergeraknya dibuat dengan menggunakan pasir dengan D50 = 1.1 mm. Jari-jari bagian dalam tikungan saluran adalah 100 m dan jari-jari bagian luar tikungan salurannya adalah 150 m. Lebar dari lebar saluran adalah 50 m. Model dari krib adalah dengan thin dams dengan panjang 10 m. Debit air yang digunakan adalah 543,49 lt/dt, bilangan Froudenya adalah 0.4021, ketinggian air rata-rata adalah 4,47 m dan kecepatan air rata-rata adalah 2,43 m/dt. Pada hasil uji fisik pengendapan sedimen yang terjadi mencapai kedalaman 2 meter maka dilakukan periode 2 hari simulasi delft3d. Keadaan ini yang dipakai untuk pemodelan dan melakukan kalibrasi model. Parameter kalibrasi yang digunakan adalah koefisien kalibrasi alfa Meyer Peter & Muller, faktor morfologi, viskositas eddy, dan difusivitas eddy. Hasil pengujian Delft3D pada Model fisik Tikungan 180° dan 90° kemudian dikalibrasikan dengan hasil uji lab tanpa krib, setelah hasil kalibrasi didapatkan kemudian dilakukan upaya mitigasi dengan dilakukan pemasangan krib. Kalibrasi yang dipilih adalah pemodelan Sedimen 3D berlayer 10 dengan presentase 20%, 20%, 15% , 12%, 10%, 8%, 6%, 4%, 3%, dan 2% yang dilakukan dengan menggunakan persamaan transpor sedimen Meyer-Peter-Muller dengan alfa α = 1, viskositas eddy = 1, difusivitas eddy = 100, efek kemiringan dasar transversal dengan alfa α = 1 dan dengan efek kemiringan dasar longitudinal alfa α = 1. Karena terjadi erosi dan sedimentasi di bagian luar tikungan maka dilakukan simulasi dengan krib agar erosi bergeser ke tengah, dari 6 seri krib yang di simulasikan, seri 3 (60,70,80)° karena erosi terbanyak berada di segmen 60° hingga segmen 90°, erosi tertinggi tertahan dan menyebar ke tengah saluran pada penampang krib 60° dan erosi merata tertinggi setelah pemasangan krib di tikungan luar saluran tidak terlalu memanjang hingga mencapai setelah tikungan dibanding grup seri krib yang lain.