Pelapisan baja dengan menggunakan Zn sebagai pelapisnya adalah salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan baja terhadap korosi sehingga meningkatkan umur pakainya. Pada proses hot-dip galvanizing, teknik pelapisan ada yang menggunakan Non-Oxidizing Furnace (NOF), jadi tidak lagi memerlukan cleaning dan pre-flux sebelum proses galvanizing. Pada NOF, baja dipanaskan agar tidak terjadi thermal shock pada baja ketika dicelup ke dalam bak lelehan Zn. NOF yang saat ini digunakan oleh PT. Fumira, NOF menghembuskan % volume H2 sebesar 40%. Perusahaan mencoba menurunkan % volume H2 hingga 20%. Perubahan parameter operasi ini dikhawatirkan menimbulkan pengaruh negatif terhadap sifat-sifat mekaniknya, terutama pada kerekatan dan ketahanan tekuk lapisan Zn karena penggunaan baja galvanis PT. Fumira ini pada aplikasi deep drawing. Sampel yang diterima adalah sampel dari potongan coil yang telah dilapisi Zn dari PT. Fumira sebagai sampel as received. Sampel diprepasi untuk dilakukan pengujian tekuk. Pengujian tekuk dilakukan dengan cara menekuk spesimen hingga 180°. Jika tidak terdapat retak pada permukaan baja yang ditekuk tanpa sisipan, maka baja galvanis termasuk kualitas 0T. Namun, jika baja galvanis mengalami retakan, maka perlu dilakukan pengujian lagi dengan menyisipkan satu buah spesimen dengan ketebalan yang sama ketika baja galvanis ditekuk. Apabila tidak terjadi retak maka disebut kualitas 1T. Pengujian dilakukan hingga baja galvanis tidak mengalami retak sampai dengan n-pengujian dengan kualitas n-T. Setelah itu, bagian yang ditekuk, diamati dengan menggunakan mikroskop optik untuk dilihat ada tidaknya retak. Pengamatan lebih lanjut dilakukan dengan menggunakan SEM dan daerah retakan dianalisis komposisi kimianya dengan menggunakan EDX. Pada hasil pengujian, spesimen yang diuji tidak mengalami retak berdasarkan pengamatan visual tanpa alat bantu perbesaran. Kualitas dari semua spesimen yang diuji adalah 0T. Namun, pada pengamatan dengan menggunakan mikroskop optik, ditemukan retakan pada permukaan spesimen yang ditekuk. Retakan yang terdapat pada spesimen memiliki ukuran yang beragam, hingga ukuran 60 μm. Setelah diteliti lebih lanjut dengan menggunakan SEM dan EDX, retakan pada spesimen yang diamati ternyata memiliki kandungan FeO sebesar 99,65%. Ini menunjukkan tidak adanya lagi lapisan Zn yang menutupi baja. Berdasarkan penelitian ini, kondisi terbaik dari penelitian ini adalah spesimen yang memiliki retak yang paling kecil yaitu spesimen H20-BL. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keberadaan oksida dan mengetahui karakteristik dari ketebalan tiap-tiap lapisan intermetalik, karena pada pengurangan % volume H2 hingga 20%, spesimen memiliki ketebalan yang lebih tinggi dan kekerasan yang lebih tinggi.