Teknologi konstruksi terus berkembang karena didorong oleh kemajuan
teknologi lain. Salah satu hal baru yaitu teknik origami yang mulai dipakai di dunia
konstruksi. Origami sebenarnya merupakan sebuah seni melipat kertas. Dewasa ini,
kata origami tidak hanya tentang seni melipat kertas yang berkaitan dengan kultur
Jepang, namun semua bentuk seni melipat kertas dari berbagai tempat juga disebut
origami.
Dengan pendekatan matematika dan teknologi baru lainnya, origami bisa
diaplikasikan di bidang aplikatif lain. Contoh aplikasi origami ada di berbagai
bidang, mulai dari astronotika, kesehatan, hingga infrastruktur. Penggunaan
Metode Elemen Hingga juga membuat struktur yang dibuat dengan konsep origami
dapat diketahui kekuatannya sebelum dan setelah melakukan proses pelipatan.
Pada tugas akhir ini, dilakukan analisis terhadap struktur ringan dengan
tumpuan sederhana yang dibuat dengan sistem zipper-coupled tube, salah satu
sistem hasil pengembangan dari pola rigid origami. Analisis metode elemen hingga
dilakukan di perangkat lunak PATRAN, dengan memberikan gaya terdistribusi
pada model yang telah dibuat dan melihat tegangan dan defleksi yang terjadi pada
model tersebut. Eksperimen juga dilakukan terhadap spesimen yang dibuat dari
material kertas karton, dengan memberikan beban maksimal pada spesimen dan
melihat defleksi yang terjadi.
Berdasarkan hasil pengujian, spesimen yang telah dibuat mampu menahan
beban sampai 178 kali berat struktur tersebut, dengan defleksi maksimum sebesar
0.4 mm. Terdapat perbedaan 10 % antara hasil pengujian dengan pemodelan elemen
hingga. Variasi parameter pada pola Miura menunjukan bahwa semakin besar
sudut pembentuk polanya, maka defleksi semakin besar namun tegangan yang
diterima semakin kecil. Hal ini terjadi karena parameter yang divariasikan
mempengaruhi bentuk keseluruhan struktur dan membuat kekakuan keseluruhan
struktur berubah.