digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Teknologi konstruksi terus berkembang karena didorong oleh kemajuan teknologi lain. Salah satu hal baru yaitu teknik origami yang mulai dipakai di dunia konstruksi. Origami sebenarnya merupakan sebuah seni melipat kertas. Dewasa ini, kata origami tidak hanya tentang seni melipat kertas yang berkaitan dengan kultur Jepang, namun semua bentuk seni melipat kertas dari berbagai tempat juga disebut origami. Dengan pendekatan matematika dan teknologi baru lainnya, origami bisa diaplikasikan di bidang aplikatif lain. Contoh aplikasi origami ada di berbagai bidang, mulai dari astronotika, kesehatan, hingga infrastruktur. Penggunaan Metode Elemen Hingga juga membuat struktur yang dibuat dengan konsep origami dapat diketahui kekuatannya sebelum dan setelah melakukan proses pelipatan. Pada tugas akhir ini, dilakukan analisis terhadap struktur ringan dengan tumpuan sederhana yang dibuat dengan sistem zipper-coupled tube, salah satu sistem hasil pengembangan dari pola rigid origami. Analisis metode elemen hingga dilakukan di perangkat lunak PATRAN, dengan memberikan gaya terdistribusi pada model yang telah dibuat dan melihat tegangan dan defleksi yang terjadi pada model tersebut. Eksperimen juga dilakukan terhadap spesimen yang dibuat dari material kertas karton, dengan memberikan beban maksimal pada spesimen dan melihat defleksi yang terjadi. Berdasarkan hasil pengujian, spesimen yang telah dibuat mampu menahan beban sampai 178 kali berat struktur tersebut, dengan defleksi maksimum sebesar 0.4 mm. Terdapat perbedaan 10 % antara hasil pengujian dengan pemodelan elemen hingga. Variasi parameter pada pola Miura menunjukan bahwa semakin besar sudut pembentuk polanya, maka defleksi semakin besar namun tegangan yang diterima semakin kecil. Hal ini terjadi karena parameter yang divariasikan mempengaruhi bentuk keseluruhan struktur dan membuat kekakuan keseluruhan struktur berubah.