digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999 WINARUDDIN
PUBLIC Alice Diniarti

Telah dilakukan penelitian pengaruh lama pelekatan dan rangsangan kopulasi pada Rhipicephalus sanguineus, Lamina dengan parameter pengukuran; perubahan ukuran tubuh, indeks kenyang, perluasan dan pemekaran integumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadr peningkatan ukuran panjang dan lebar alloskutum yang sangat nyata pada stadium nimfa dan betina dewasa selama periode pelekatan. Peningkatan ukuran alloskutum pada caplak betina dewasa sangat cepat setelah di atas 108 jam periode pelekatan. Sedangkan pada stadium nimfa mulai meningkat dengan cepat setelah di atas 60 jam periode pelekatan. Ukuran skutum dari kedua stadia tidak menunjukkan perubahan secara nyata selama periode pelekatan. Berbagai indeks kenyang yang diukur yaitu; indeks kenyang I, II dan III dari kedua stadia menunjukkan peningkatan indeks kenyang yang sangat nyata selama periode pelekatan. Walaupun demikian pads caplak betina dewasa tidak menunjukkan perubahan indeks kenyang secara nyata antara periode pelekatan 0-12 jam dan 24-36 jam. Hubungan keeratan ketiga indeks kenyang dari kedua stadia sangat tinggi yaitu di atas 90%. Hasil pettgukuran volume tubuh kenyang until( menentukan perluasan integiunen pads caplak betina dewasa pasca kopulasi, menunjukkan peningkatan volume yang sangat nyata sejalan dengan lama periode pelekatan. Tetapi antara 0-4 jam periode pelekatan tidak terjadi peningkatan volume tubuh kenyang secara nyata. Volume tubuh kenyang maksimal mencapai 48,74 mm3 dengan volume tubuh kenyang relatif sebesar 11,52. Hasil uji pemekaran integumen pads caplak kopulasi sempurna, semi kopulasi dan tanpa kopulasi juga menunjukkan peningkatan volume tubuh yang sangat nyata selama periode pemekaran. Peningkatan volume tubuh maksimal pads caplak kopulasi sempuma mencapai 53,18 mm3 dengan volume tubuh relatif sebesar 14,7 kali. Sedangkan volume tubuh maksimal pads caplak semi kopulasi dan tanpa kopulasi masing-masing sebesar 23,53 mm3 dan 10,81 mm3 dengan volume tubuh relatif 6,58 dan 2,94 kali. Hubungan keeratan antara laju volume tubuh dan periode penyuntikan dari ketiga perlakuan perilaku kopulasi masing-masing sebesar 71,74%, 75,69% dan 61,78%