Energi fosil merupakan kebutuhan yang sangat penting dan vital bagi kehidupan manusia. Kelangkaan energi fosil akan mengganggu keberlangsungan hidup manusia. Namun saat ini dengan kebutuhan yang semakin meningkat, produksi energi fosil semakin menurun. Dibutuhkan metode produksi dan teknologi baru untuk meningkatkan kumulatif produksi dari reservoir sehingga dapat memproduksi residual oil yang tidak dapat diproduksi dengan tahap primer dan tahap sekunder. Metode tersebut disebut tahap tersier atau EOR (Enhanced Oil Recovery).
Salah satu jenis EOR yaitu Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR) merupakan metode peningkatan perolehan minyak dengan menggunakan senyawa kimia yang dihasilkan mikroba. Terdapat dua cara untuk melakukan MEOR yaitu dengan injeksi mikroba/nutrient dari sumur produksi dan injeksi mikroba/nutrient dari sumur injeksi. Metode yang akan digunakan penulis dalam studi ini yaitu metode MEOR huff and puff (stimulasi mikroba).
Salah satu kelebihan stimulasi mikroba yaitu mengurangi biaya karena tidak membutuhkan sumur lain untuk melakukan injeksi mikroba ke dalam reservoir. Selain itu stimulasi mikroba dapat mengatasi berbagai masalah yang terdapat di sekitar lubang sumur seperti skin karena scaling yang berpengaruh pada permeabilitas di sekitar lubang sumur. Mekanisme mikroba yaitu dengan cara menurunkan tegangan permukaan dan mengubah viskositas minyak sehingga dapat menambah kumulatif produksi sumur. Parameter laju injeksi nutrient dan fraksi mikroba terhadap air dapat mempengaruhi kumulatif produksi sumur.