Lapangan X merupakan lapangan migas yang mempunyai OOIP 16 MMSTB. Disamping potensi minyak yang ada, lapangan ini ternyata mempunyai water cut yang tinggi (85%-92%) sehingga perlu dilakukan suatu studi optimasi pengembangan lapangan X untuk mengetahui besarnya minyak yang dapat diperoleh.
Metodologi penelitian ini melingkupi kajian teknik produksi, teknik reservoir, simulasi reservoir dan analisa ekonomi. Berdasarkan kajian teknik produksi, suatu cairan mengalir dalam suatu sumur produksi dengan laju sebesar 444,5 stb/day dimana Production Index reservoir sebesar 0,52 bbl/day-psi dan Injection Index reservoir sebesar 0,49 bbl/day-psi. Berdasarkan kajian teknik reservoir, Lapangan X membutuhkan 6 sumur produksi dan 6 sumur injeksi agar dapat memproduksi minyak secara optimal dengan laju produksi rata-rata lapangan sebesar 280,7 stb/day dan dengan laju injeksi lapangan sebesar 2589 stb/day. Laju injeksi air yang optimum pada suatu sumur injeksi adalah 400 stb/day dengan faktor perolehan minyak sebesar 2,33 %. Skenario dengan skema Natural Depletion menunjukan hasil optimal dengan faktor perolehan minyak sebesar 5,7% apabila lapangan X beroperasi dengan 6 sumur produksi yang dikembangkan dengan pola distribusi 1 dan perforasi dilakukan pada lapisan 1-5-6. Skenario dengan skema Waterflooding menunjukan hasil optimal dengan faktor perolehan minyak sebesar 15,19% apabila lapangan X beroperasi dengan 6 sumur produksi dan 6 sumur injeksi yang dikembangkan dengan pola two spot dimana perforasi dilakukan pada lapisan 1 dengan waktu injeksi pada tanggal 1 Juli 2014.
Berdasarkan analisa ekonomi, skenario dengan skema Natural Depletion memberikan hasil yang lebih ekonomis (US$ 594.558,14) dibandingkan skenario dengan skema Waterflooding (-US$ 2.067.131,39).